Setelah melihat pertandingan antara MU vs Seoul FC yang berkesudahan 3-2 untuk kemenangan MU lewat gol Rooney, Berbatov dan Macheda. Ada hal yang menarik yaitu pada saat pemain Korsel yang memperkuat MU Park Ji Sung turun menggantikan Michael Carrick. Begitu antusiasnya penonton di stadion. Dan Park Ji Sung juga membalasnya dengan aksi-aksi gemilangnya padahal ia baru saja sembuh dari cidera. Meskipun tidak mencetak gol tapi permainannya malam itu patut mendapat acungan jempol. Beberapa kali aksi individu dan umpan-umpannya cukup membahayakan gawang Korsel. Saya juga teringat oleh beberapa tahun yang lalu ada putra Indonesia Kurniawan DJ yang pernah mempesona pelatih Sampdoria Sven Goran Erikson. Meskipun kontraknya tidak jelas tapi aksi golnya ke gawang Indonesia waktu Sampdoria vs Indonesia membuat Bangsa Indonesia bersemangat dan berharap agar pemain Indonesia ada yang memperkuat klub besar Eropa. Kembali lagi ke sosok Park Ji Sung, kalau saja ia orang Indonesia pasti kita bangga. Tapi meskipun bukan orang Indonesia saya juga masih bangga karena ia orang Asia yang sukses memperkuat klub besar MU dan memberikan kontribusi yang cukup besar kepada klub. Saya dengar juga mU akan memperpanjang kontrak Park Ji Sung karena kinerjanya bersama klub bagus. Dan karena Park Ji Sung penjualan marcendhise MU di Korea sangat besar. Kapan ya Indonesia ada pemain seperti Park Ji Sung? Seandainya Park Ji Sung orang Indonesia. Selengkapnya...
Saturday, July 25, 2009
Thursday, July 23, 2009
Super Bintang Indonesia vs Lazio 1995
Tanggal 20 Juli 2009 yang lalu ANTV menampilkan pertandingan yang terjadi pada tahun 1995 silam dimana tim Serie A Italia Lazio berhadapan dengan tim Super Bintang Liga Indonesia. Terima kasih buat ANTV yang telah menampilkan pertandingan tersebut jadi kita bisa mengingat kembali bagaimana sebuah tim besar dunia tampil di Jakarta. Ini mungkin sebagai hiburan karena tim MU yang sedianya akan bertanding di Jakarta pada tanggal 20 Juli 2009 tapi batal karena ada kejadian teror bom yang meledakkan dua hotel di Jakarta. Ok saya disini sedikit mengulas bagaimana jalannya pertandingan Lazio vs Super Bintang pada saat itu. Lazio pada waktu itu dilatih oleh Zdenek Zeman dan diperkuat oleh pemain-pemain antara lain Giuseppe Signori, Roberto Rambaudi, Giuseppe Favalli, Paulo Negro, Orlandini, M. Esposito dll. Sedangkan tim Super Bintang dilatih oleh M. Basri dan diperkuat oleh pemain-pemain yaitu Darryl Sinerine (G), Yeyen Tumena, Robby Darwis, Aples Gideon Tecuari, Anang Ma’ruf, Ansyari Lubis, Maboang Kessack, Ery Irianto, Fachry Husaini ©, Dejan Glusevic, Vata Matanu Garcia dan pemain pengganti yang diturunkan adalah Kurnia Sandy (G), Sugiantoro, Widodo Cahyono Putro, Carlos De Mello, Nur Alim, JJ. Dos Santos. Jalannya pertandingan pada babak pertama dikuasai oleh Lazio dan sudah memimpin menit ke 16 lewat Giuseppe Signori dan Signori menambah gol lagi, lalu ditambah dengan gol dari Roberto Rambaudi. Pada akhir babak pertama Widodo CP berhasil memperkecil kekalahan menjadi 1-3 pada saat turun minum. Dua gol dari Lazio tercipta pada pertengahan babak kedua oleh Massimiliano Esposito yang mencatatkan namanya di papan skor sehingga kedudukan menjadi 1-5 tim Super Bintang tertinggal. Beberapa kali kiper Kurnia Sandy menggagalkan serangan Lazio lewat penyelamatan gemilangnya. Akhirnya tim Super Bintang bisa memperkecil kekalahan menjadi 2-5 setelah Widodo CP mencetak golnya yang kedua lewat solo run kerjasama apik dengan Vata Matanu Garcia. Dua gol Widodo membuktikan bahwa dia layak menyandang gelar salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Lewat serangan balik pada akhir babak kedua Lazio menambah gol lagi lewat Giuseppe Favalli yang berhadapan satu lawan satu dengan kipper Kurnia Sandy. 2-6 untuk kemenangan Lazio. Dan sampai peluit wasit berbunyi kedudukan tetap 2-6 untuk kemenangan Lazio. Selengkapnya...
Wednesday, July 22, 2009
Milan Perlu David Beckham
Melihat pertandingan pra musim antara AC Milan dan LA Galaxy ternyata pemain yang menjadi sorotan adalah David Beckham. Ini di latar belakangi oleh peminjama David Beckham oleh AC Milan bulan Januari lalu yang sedianya hanya sampai Maret ternyata berlanjut sampai akhir musim Serie A. Nah setelah Beckham balik lagi ke LA Galaxy ternyata banyak fans Galaxy yang kecewa kepada David Beckham. Banyak spanduk yang mencaci David Beckham yang dibilang penipu lah dan disuruh pulang saja. Sebetulnya penampilan David Beckham yang bagus waktu memperkuat AC Milan tidak ada yang menduganya karena banyak yang mengira setelah keluar dari Real Madrid dan ke USA David Beckham sudah habis. Karena penampilan yang bagus itulah maka Beckham dipanggil lagi masuk timnas Inggris. Dan karena ingin tampil lagi di World Cup 2010 di Afrika Selatan maka Beckham diharuskan oleh pelatih bermain di level club Eropa dan kesempatan main di club sebesar AC Milan itulah yang merubah rencana Beckham semula yang ingin mengakhiri karier di USA menjadi ingin tampil kompetitif bersama AC Milan. Dan keinginan balik lagi ke Milan musim depan ini katanya hanya bisa terjadi lagi bulan Januari 2010. Semoga saja bisa direalisasikan karena saya juga senang Beckham main di San Siro dan ingin Beckham main di World Cup Afrika Selatan. Selengkapnya...
Tuesday, July 21, 2009
Setelah Sekian Lama
Sudah lama juga saya tidak update blog ini. Maklumlah lagi sibuk. Sekarang saatnya untuk action lagi he he he. O ya ada kabar terbaru dari pertandingan pra musim AC Milan di Amerika Serikat dimana AC Milan VS LA Galaxy yang diperkuat David Becham yang berakhir 2-2 dimana dari AC Milan gol dicetak Thiago Silva dan Pippo Inzaghi. Ronaldinho memimpin AC Milan di lini tengah Rossoneri sepeninggal Kaka yang hijrah ke real Madrid. Yah semoga grafik permainan Milan semakin meningkat sampai musim 2009/2010 bergulir. O ya kaptem Milan sekarang adalah Massimo Ambrosini pemain gelandang bertahan Milan yang memang sudah senior dan musim lalu memang menjadi deputi dari Paolo Maldini yang telah pensiun di akhir musim kemarin. Ada lagi berita bahwa Marco Borrielo striker Milan yang musim lalu banyak menganggur karena cidera sudah berganti nomor punggung dari nomor 11 yang merupakan nomor sial di Milan menjadi nomor 22 (yang pernah dipakai Kaka selama di Milan). Semoga dengan nomor baru tersebut Borriello mendapat keberuntungan seperti pada saat dia main di Genoa dua musim yang lalu. Selengkapnya...