Liga Primer Indonesia (LPI) sudah tidak ada lagi. Liga yang digagas pengusaha Arifin Panigoro itu hanya bergulir sampai putaran pertama saja pada Mei lalu. Ini artinya putaran kedua yang direncanakan bergulir pada September nanti secara otomatis batal. Pembubaran LPI terjadi saat semua CEO klub berkumpul di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (03/08/2011).
Selanjutnya, tim LPI dipersilakan mengikuti liga profesional yang akan diputar PSSI mulai 8 Oktober. Ada tiga skenario bagi tim LPI. Pertama, bisa bergabung atau melebur di antara tim LPI sendiri dan mendaftar ke liga profesional. Kedua, melebur dengan tim ISL (Indonesia Super Legue). Ketiga, berdiri sendiri dan mendaftar ke liga profesional.
Meski begitu, syarat menjadi tim profesional tidak mudah. Setiap klub, termasuk klub LPI, harus memenuhi lima aspek yang ditetapkan AFC (Federasi Sepak Bola Asia) dan PSSI. Yaitu aspek legal (hukum), finansial (keuangan), infrakstruktur, administrasi personal, dan supporting. Nantinya, pihak AFC yang akan melakukan penilaian (assessment) untuk menentukan setiap klub menyandang status profesional atau tidak. Jika tidak memenuhi syarat, klub akan mengikuti liga amatir.
Persema sendiri siap mengikuti liga profesional. Manajemen Persema juga terus membenahi semua aspek agar lolos dalam penilaian AFC. "Lima aspek itulah yang menentukan apakah Persema bisa masuk liga profesional atau tidak," kata CEO Persema Didied Poernawan Affandi kemarin.
Didied optimistis Persema bisa masuk tim profesional. Sebab, lima aspek itu sudah dipenuhi. Untuk aspek legal, Persema sudah berbentuk PT dengan nama PT Singosari Sakti Indonesia. Nama tersebut telah didaftarkan ke Kemenkum HAM.
Dari segi infrastruktur, Persema mempunyai stadion yang representatif. Yakni Stadion Gajayana yang berkapasitas sekitar 26 ribu tempat duduk. Untuk sisi keuangan, Persema sudah terlepas dari APBD sejak bergabung dengan LPI karena didanai Konsorsium LPI.
Persema juga memiliki sistem pembinaan berjenjang mulai kelompok umur (KU) 10 tahun hingga 23 tahun (U-23) guna memenuhi aspek supporting. Bahkan, kompetisi internal Persema yang dikelola PSSI Kota Malang termasuk yang eksis dan rutin berlangsung tiap tahun. Sedangkan aspek administrasi sudah tertata dengan baik. "Sejak bergabung dengan LPI, kami memang sudah bisa dikatakan tim profesional. Jadi, kami optimistis Persema bisa berada di kasta tertinggi," ucap Didied.
Yang menjadi kendala, klub-klub ISL maupun divisi utama menolak keras bila tim LPI langsung berada di kompetisi teratas. Pangkal penolakannya karena tim-tim LPI tidak berkompetisi dari kasta terbawah di liga sepak bola Indonesia.
Sumber : JPNN.com
No comments:
Post a Comment