Irfan Bachdim, striker Persema Malang, bisa terancam dicoret dari timnas Indonesia menyusul keputusan Persema Malang keluar dari kompetisi PSSI 'Liga Super Indonesia' 2010 untuk gabung dengan kompetisi tandingan Liga Primer Indonesia (LPI). Karena, PSSI tidak mengakui pemain yang tampil di LPI karena kompetisi tersebut dinilai ilegal.
''Apabila kesebelasan tersebut bergabung dengan kompetisi ilegal atau di luar PSSI, maka akan mendapatkan sanksi organisasi dari federasi sepak bola Indonesia,'' kata CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, di Jakarta, Kamis (30/12). ''Sanksi juga akan diberikan kepada semua yang terlibat mulai dari tim manajemen, jajaran pelatih, maupun pemain yang saat ini memperkuat klub tersebut.''
Irfan bersama pemain naturalisasi lainnya, gelandang Kim Jeffrey Kurniawan, saat ini memperkuat Persema Malang. Laskar Ken Arok, julukan Persema Malang, bersama PSM Makassar dan Persibo Bojonegoro secara resmi sudah menyatakan mundur dari ISL 2010/2011.
PSSI sebelumnya mengancam pemain yang ikut kompetisi LPI. PSSI tidak mengakui pemain tersebut meski mereka berstatuskan pemain timnas. Untuk pemain asing yang tampil di LPI, PSSI mengancam akan langsung mendeportasinya.
Terkait ancaman Irfan yang tidak bisa memperkuat timnas jika berlaga di LPI, Persema tidak terlalu khawatir. Manajer Persema, Asmuri, beralasan bahwa Bachdim dan Kim sudah terikat kontrak dengan Persema. Sehingga apabila keduanya membatalkan karena ancaman itu, maka kedua pemain itu terkena pelanggaran administrasi dan wajib mengembalikan nilai kontraknya dua kali lipat.
Sumber : Republika
Selengkapnya...
Friday, December 31, 2010
Thursday, December 30, 2010
Indonesia Menang Tapi Gagal Juara
Pupus sudah harapan publik tanah air menyaksikan timnas Indonesia meraih trofi pertama kalinya di Piala AFF. Timnas Indonesia memang berhasil menundukkan Malaysia 2-1 di partai leg II final Piala AFF 2010. Tapi keunggulan agregat 2-4 tetap bikin Malaysia keluar jadi juara.
Dalam partai leg II Piala AFF 2010, Rabu (29/12/2010) malam WIB, Indonesia membuang peluang untuk unggul lebih dulu setelah Firman Utina gagal menceploskan bola dari titik putih di menit-menit awal laga.
Malaysia lantas unggul duluan lewat Safee Sali di awal babak kedua. Mohammad Nasuha menyamakan skor sebelum tendangan M. Ridwan menjebol gawang Khairul Fahmi setelah terlebih dulu mengenai bek Malaysia.
Dengan kemenangan 2-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut, Indonesia pada akhirnya tak berhasil jadi juara karena kalah agregat 2-4 dari Malaysia yang menang 3-0 di leg I.
Jalannya Pertandingan
Kelengahan Indonesia di sektor kiri belakang pada menit dua nyaris dimanfaatkan pemain depan Malaysia. Untung buat Indonesia, Firman Utina masih bisa mencuri bola.
Semenit berselang, usaha Indonesia menekan kandas setelah bola umpan Firman terlalu deras lajunya sehingga tak bisa dikejar Arif. Umpan jauh kembali diarahkan ke Arif meski kiper Malaysia masih bisa mengamankan si kulit bundar.
Pada menit enam, umpan silang M.Nasuha sukses meluncur ke muka gawang. Tapi sekali lagi kiper Khairul Fahmi masih sigap menangkap bola.
Kerjasama Arif dan Irfan Bachdim diakhiri dengan sebuah umpan silang ke muka gawang pada menit sembilan masih bisa dipotong M. Fadhli.
Pelanggaran pada menit 11 usai Irfan dijatuhkan beberaoa meter dari luar kotak penalti. Firman mengambil pendek dan mengoper ke M. Ridwan yang dengan mudah kecolongan bola.
Irfan! Bola mengarah ke Irfan yang ada di muka gawang pada menit 16. Tapi ia kurang sigap meneruskan sehingga bola dengan mudah diamankan Khairul Fahmi.
Penalti untuk Indonesia pada menit 17! Wasit menunjuk titik putih usai M Sabre menyentuh bola dengan tangan. Sabre juga dapat kartu kuning.
Firman maju jadi algojo dan sepakannya ke arah kanan dengan mudah terbaca oleh kiper! Sayang sekali, peluang emas terbuang untuk Indonesia.
Markus dipaksa menyelamatkan gawang dari sepakan Ashari pada menit 21. Kemelut kemudian lahir tapi tidak melahirkan apa-apa.
Cristian Gonzales sukses menyambut bola hasil umpan silang dengan tandukan di tiang jauh pada menit 24. Tapi si kulit bundar masih menyisir di sisi gawang. Gonzales kembali berhasil menanduk bola di muka gawang, meski lagi-lagi bola belum menemui sasaran.
M. Ridwan berlari menyongsong bola di sisi kiri dan sukses menembus pertahanan Malaysia tanpa pengawalan. Tapi bola sepakannya lantas dengan sukses dipotong Fahmi.
Lagi-lagi peluang emas terbuang pada menit 29. Dari sebuah umpan terobosan, Ridwan dengan cerdik mendapat celah di pertahanan Malaysia. Tapi ia terlalu lama mengambil keputusan sehingga bola kembali kandas di tangan kiper.
Tiga menit menuju turun minum dengan Indonesia dan Malaysia masih terus membagi skor 0-0. Peluang teranyar dihasilkan Gonzales dengan sepakan kerasnya di kotak penalti walau arahnya masih melambung.
Di tengah-tengah usaha Indonesia menyerang, Malaysia sukses melancarkan serangan balik akibat kesalahan oper Maman. Dengan serangan balik cepat, Mohd Safee Sali berhasil menjebol gawang Markus pada menit 53.
Pergantian pemain dilakukan oleh Alfred Riedl beberapa menit kemudian. Eka Ramdani menggantikan Firman dan Bambang Pamungkas menggantikan Irfan.
Gantian Malaysia melakukan pergantian pemain pada menit 61. Gelandang Amar Rohidan digantikan Razman Roslan yang pemain bertahan. Malaysia tampak cukup puas dengan skor saat ini.
Pergantian terakhir dibuat Indonesia pada menit 70 setelah Arif cedera. Tony Sucipto masuk.
Tak lama berselang, Indonesia mencetak gol! Bustomi melepaskan tembakan keras yang masih bisa ditepis kiper sebelum Nasuha menceploskan bola rebound. Skor 1-1.
Malaysia merancang serangan balik. Dari sisi kiri bola digulirkan ke tengah dan Ashari kemudian melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang masih melebar di sisi gawang Markus.
Pada menit 76 Bepe melepaskan tembakan menyusur tanah dari luar kotak penalti. Tapi arahnya masih tepat ke kiper Fahmi.
Goool! Indonesia berbalik unggul 2-1 setelah sepakan keras Ridwan mengenai kepala pemain belakang Malaysia dan menceplos masuk.
Bepe melepaskan tendangan bebas dari luar kotak penalti yang susah payah ditepis kiper Malaysia. Skor 2-1 tidak berubah sampai peluit akhir dibunyikan.
Susunan Pemain
Indonesia: Markus; Zulkifli, Maman, Hamka, Nasuha; Ridwan, Firman (Eka Ramdani '57), Bustomi, Arif (Tony Sucipto '70); Gonzales, Irfan (Bambang '57).
Malaysia: Khairul Fahmi; M Sabre, M Faizal, M Muslim, M Fadhli; Safiq, Norshahrul Idlan, Amar (Razman Roslan '61), Kunanlan Subramaniam; M Safee (Izzaq Faris Ramlan '90), M Ashari (Mohd Amri Yahyah '78).
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Dalam partai leg II Piala AFF 2010, Rabu (29/12/2010) malam WIB, Indonesia membuang peluang untuk unggul lebih dulu setelah Firman Utina gagal menceploskan bola dari titik putih di menit-menit awal laga.
Malaysia lantas unggul duluan lewat Safee Sali di awal babak kedua. Mohammad Nasuha menyamakan skor sebelum tendangan M. Ridwan menjebol gawang Khairul Fahmi setelah terlebih dulu mengenai bek Malaysia.
Dengan kemenangan 2-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut, Indonesia pada akhirnya tak berhasil jadi juara karena kalah agregat 2-4 dari Malaysia yang menang 3-0 di leg I.
Jalannya Pertandingan
Kelengahan Indonesia di sektor kiri belakang pada menit dua nyaris dimanfaatkan pemain depan Malaysia. Untung buat Indonesia, Firman Utina masih bisa mencuri bola.
Semenit berselang, usaha Indonesia menekan kandas setelah bola umpan Firman terlalu deras lajunya sehingga tak bisa dikejar Arif. Umpan jauh kembali diarahkan ke Arif meski kiper Malaysia masih bisa mengamankan si kulit bundar.
Pada menit enam, umpan silang M.Nasuha sukses meluncur ke muka gawang. Tapi sekali lagi kiper Khairul Fahmi masih sigap menangkap bola.
Kerjasama Arif dan Irfan Bachdim diakhiri dengan sebuah umpan silang ke muka gawang pada menit sembilan masih bisa dipotong M. Fadhli.
Pelanggaran pada menit 11 usai Irfan dijatuhkan beberaoa meter dari luar kotak penalti. Firman mengambil pendek dan mengoper ke M. Ridwan yang dengan mudah kecolongan bola.
Irfan! Bola mengarah ke Irfan yang ada di muka gawang pada menit 16. Tapi ia kurang sigap meneruskan sehingga bola dengan mudah diamankan Khairul Fahmi.
Penalti untuk Indonesia pada menit 17! Wasit menunjuk titik putih usai M Sabre menyentuh bola dengan tangan. Sabre juga dapat kartu kuning.
Firman maju jadi algojo dan sepakannya ke arah kanan dengan mudah terbaca oleh kiper! Sayang sekali, peluang emas terbuang untuk Indonesia.
Markus dipaksa menyelamatkan gawang dari sepakan Ashari pada menit 21. Kemelut kemudian lahir tapi tidak melahirkan apa-apa.
Cristian Gonzales sukses menyambut bola hasil umpan silang dengan tandukan di tiang jauh pada menit 24. Tapi si kulit bundar masih menyisir di sisi gawang. Gonzales kembali berhasil menanduk bola di muka gawang, meski lagi-lagi bola belum menemui sasaran.
M. Ridwan berlari menyongsong bola di sisi kiri dan sukses menembus pertahanan Malaysia tanpa pengawalan. Tapi bola sepakannya lantas dengan sukses dipotong Fahmi.
Lagi-lagi peluang emas terbuang pada menit 29. Dari sebuah umpan terobosan, Ridwan dengan cerdik mendapat celah di pertahanan Malaysia. Tapi ia terlalu lama mengambil keputusan sehingga bola kembali kandas di tangan kiper.
Tiga menit menuju turun minum dengan Indonesia dan Malaysia masih terus membagi skor 0-0. Peluang teranyar dihasilkan Gonzales dengan sepakan kerasnya di kotak penalti walau arahnya masih melambung.
Di tengah-tengah usaha Indonesia menyerang, Malaysia sukses melancarkan serangan balik akibat kesalahan oper Maman. Dengan serangan balik cepat, Mohd Safee Sali berhasil menjebol gawang Markus pada menit 53.
Pergantian pemain dilakukan oleh Alfred Riedl beberapa menit kemudian. Eka Ramdani menggantikan Firman dan Bambang Pamungkas menggantikan Irfan.
Gantian Malaysia melakukan pergantian pemain pada menit 61. Gelandang Amar Rohidan digantikan Razman Roslan yang pemain bertahan. Malaysia tampak cukup puas dengan skor saat ini.
Pergantian terakhir dibuat Indonesia pada menit 70 setelah Arif cedera. Tony Sucipto masuk.
Tak lama berselang, Indonesia mencetak gol! Bustomi melepaskan tembakan keras yang masih bisa ditepis kiper sebelum Nasuha menceploskan bola rebound. Skor 1-1.
Malaysia merancang serangan balik. Dari sisi kiri bola digulirkan ke tengah dan Ashari kemudian melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang masih melebar di sisi gawang Markus.
Pada menit 76 Bepe melepaskan tembakan menyusur tanah dari luar kotak penalti. Tapi arahnya masih tepat ke kiper Fahmi.
Goool! Indonesia berbalik unggul 2-1 setelah sepakan keras Ridwan mengenai kepala pemain belakang Malaysia dan menceplos masuk.
Bepe melepaskan tendangan bebas dari luar kotak penalti yang susah payah ditepis kiper Malaysia. Skor 2-1 tidak berubah sampai peluit akhir dibunyikan.
Susunan Pemain
Indonesia: Markus; Zulkifli, Maman, Hamka, Nasuha; Ridwan, Firman (Eka Ramdani '57), Bustomi, Arif (Tony Sucipto '70); Gonzales, Irfan (Bambang '57).
Malaysia: Khairul Fahmi; M Sabre, M Faizal, M Muslim, M Fadhli; Safiq, Norshahrul Idlan, Amar (Razman Roslan '61), Kunanlan Subramaniam; M Safee (Izzaq Faris Ramlan '90), M Ashari (Mohd Amri Yahyah '78).
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Labels:
Indonesia final,
Malaysia Juara,
Piala AFF
Wednesday, December 29, 2010
Surat Untuk Firman Utina Kapten Timnas
Di tengah euforia terhadap timnas kita dan ditengah hiruk pikuk timnas kita yang dielu-elukan seluruh lapisan masyarakat atas permainan timnas kita di Piala AFF. Baru kali ini saya membaca tulisan seseorang sangat inspiratif dan yang pertama yang mengharapkan hal berbeda untuk timnas kita di ajang AFF kali ini,,,mari kita lupakan sejenak urusan laser, bubuk gatal, kecurangan, sangsi dan sebagainya, buat meluangkan waktu sejenak membaca beberapa paragraf tulisan salah seorang anak bangsa yang gak kita kenal, tentang harapan dan semangat dia untuk timnas tercinta... Mari sama-sama kita baca yuk.
Surat Untuk Firman
Kawan, kita sebaya. Hanya bulan yang membedakan usia. Kita tumbuh di tengah sebuah generasi dimana tawa bersama itu sangat langka. Kaki kita menapaki jalan panjang dengan langkah payah menyeret sejuta beban yang seringkali bukan urusan kita. Kita disibukkan dengan beragam masalah yang sialnya juga bukan urusan kita. Kita adalah anak-anak muda yang dipaksa tua oleh televisi yang tiada henti mengabarkan kebencian. Sementara adik-adik kita tidak tumbuh sebagaimana mestinya, narkoba politik uang membunuh nurani mereka. Orang tua, pendahulu kita dan mereka yang memegang tampuk kekuasaan adalah generasi gagal. Suatu generasi yang hidup dalam bayang-bayang rencana yang mereka khianati sendiri. Kawan, akankah kita berhenti lantas mengorbankan diri kita untuk menjadi seperti mereka?
Di negeri permai ini, cinta hanyalah kata-kata sementara benci menjadi kenyataan. Kita tidak pernah mencintai apapun yang kita lakukan, kita hanya ingin mendapatkan hasilnya dengan cepat. Kita tidak mensyukuri berkah yang kita dapatkan, kita hanya ingin menghabiskannya. Kita enggan berbagi kebahagiaan, sebab kemalangan orang lain adalah sumber utama kebahagiaan kita. Kawan, inilah kenyataan memilukan yang kita hadapi, karena kita hidup tanpa cinta maka bahagia bersama menjadi langka. Bayangkan adik-adik kita, lupakan mereka yang tua, bagaimana mereka bisa tumbuh dalam keadaan demikian. Kawan, cinta adalah persoalan kegemaran. Cinta juga masalah prinsip. Bila kau mencintai sesuatu maka kau tidak akan peduli dengan yang lainnya. Tidak kepada poster dan umbul-umbul, tidak kepada para kriminal yang suka mencuci muka apalagi kepada kuli kamera yang menimbulkan kolera. Cinta adalah kesungguhan yang tidak dibatasi oleh menang dan kalah.
Hari-hari belakangan ini keadaan tampak semakin tidak menentu. Keramaian puluhan ribu orang antre tidak mendapatkan tiket. Jutaan orang lantang bersuara demi sepakbola. Segelintir elit menyiapkan rencana jahat untuk menghancurkan kegembiraan rakyat. Kakimu, kawan, telah memberi makna solidaritas. Gocekanmu kawan, telah mengundang tarian massal tanpa saweran. Terobosanmu, kawan, menghidupkan harapan kepada adik-adik kita bahwa masa depan itu masih ada. Tendanganmu kawan, membuat orang-orang percaya bahwa kata “bisa” belum punah dari kehidupan kita. Tetapi inilah buruknya hidup di tengah bangsa yang frustasi, semua beban diletakkan ke pundakmu. Seragammu hendak digunakan untuk mencuci dosa politik. Kegembiraanmu hendak dipunahkan oleh iming-iming bonus dan hadiah. Di Bukit Jalil kemarin, ada yang mengatakan kau terkapar, tetapi aku percaya kau tengah belajar. Di Senayan esok, mereka bilang kau akan membalas, tetapi aku berharap kau cukup bermain dengan gembira.
Firman Utina, kapten tim nasional sepak bola Indonesia, bermain bola lah dan tidak usah memikirkan apa-apa lagi. Sepak bola tidak ada urusannya dengan garuda di dadamu, sebab simbol hanya akan menggerus kegembiraan. Sepak bola tidak urusannya dengan harga diri bangsa, sebab harga diri tumbuh dari sikap dan bukan harapan. Di lapangan kau tidak mewakili siapa-siapa, kau memperjuangkan kegembiraanmu sendiri. Di pinggir lapangan, kau tidak perlu menoleh siapa-siapa, kecuali Tuan Riedl yang percaya sepak bola bukan dagangan para pecundang.
Berlarilah Firman, Okto, Ridwan dan Arif, seolah-olah kalian adalah kanak-kanak yang tidak mengerti urusan orang dewasa.
Berjibakulah Maman, Hamzah, Zulkifli dan Nasuha seolah-olah kalian mempertahankan kegembiraan yang hendak direnggut lawan.
Tenanglah Markus, gawang bukan semata-mata persoalan kebobolan tetapi masalah kegembiraan membuyarkan impian lawan.
Gonzales dan Irfan, bersikaplah layaknya orang asing yang memberikan contoh kepada bangsa yang miskin teladan.
Kawan, aku berbicara tidak mewakili siapa-siapa. Ini hanyalah surat dari seorang pengolah kata kepada seorang penggocek bola. Sejujurnya, kami tidak mengharapkan Piala darimu. Kami hanya menginginkan kegembiraan bersama dimana tawa seorang tukang becak sama bahagianya dengan tawa seorang pemimpin Negara. Tidak, kami tidak butuh piala, bermainlah dengan gembira sebagaimana biasanya. Biarkan bola mengalir, menarilah kawan, urusan gol seringkali masalah keberuntungan. Esok di Senayan, kabarkan kepada seluruh bangsa bahwa kebahagiaan bukan urusan menang dan kalah. Tetapi kebahagiaan bersumber pada cinta dan solidaritas. Berjuanglah layaknya seorang laki-laki, kawan. Adik-adik kita akan menjadikan kalian teladan!
Sumber : http://itonesia.com/surat-untuk-firman/
Selengkapnya...
Surat Untuk Firman
Kawan, kita sebaya. Hanya bulan yang membedakan usia. Kita tumbuh di tengah sebuah generasi dimana tawa bersama itu sangat langka. Kaki kita menapaki jalan panjang dengan langkah payah menyeret sejuta beban yang seringkali bukan urusan kita. Kita disibukkan dengan beragam masalah yang sialnya juga bukan urusan kita. Kita adalah anak-anak muda yang dipaksa tua oleh televisi yang tiada henti mengabarkan kebencian. Sementara adik-adik kita tidak tumbuh sebagaimana mestinya, narkoba politik uang membunuh nurani mereka. Orang tua, pendahulu kita dan mereka yang memegang tampuk kekuasaan adalah generasi gagal. Suatu generasi yang hidup dalam bayang-bayang rencana yang mereka khianati sendiri. Kawan, akankah kita berhenti lantas mengorbankan diri kita untuk menjadi seperti mereka?
Di negeri permai ini, cinta hanyalah kata-kata sementara benci menjadi kenyataan. Kita tidak pernah mencintai apapun yang kita lakukan, kita hanya ingin mendapatkan hasilnya dengan cepat. Kita tidak mensyukuri berkah yang kita dapatkan, kita hanya ingin menghabiskannya. Kita enggan berbagi kebahagiaan, sebab kemalangan orang lain adalah sumber utama kebahagiaan kita. Kawan, inilah kenyataan memilukan yang kita hadapi, karena kita hidup tanpa cinta maka bahagia bersama menjadi langka. Bayangkan adik-adik kita, lupakan mereka yang tua, bagaimana mereka bisa tumbuh dalam keadaan demikian. Kawan, cinta adalah persoalan kegemaran. Cinta juga masalah prinsip. Bila kau mencintai sesuatu maka kau tidak akan peduli dengan yang lainnya. Tidak kepada poster dan umbul-umbul, tidak kepada para kriminal yang suka mencuci muka apalagi kepada kuli kamera yang menimbulkan kolera. Cinta adalah kesungguhan yang tidak dibatasi oleh menang dan kalah.
Hari-hari belakangan ini keadaan tampak semakin tidak menentu. Keramaian puluhan ribu orang antre tidak mendapatkan tiket. Jutaan orang lantang bersuara demi sepakbola. Segelintir elit menyiapkan rencana jahat untuk menghancurkan kegembiraan rakyat. Kakimu, kawan, telah memberi makna solidaritas. Gocekanmu kawan, telah mengundang tarian massal tanpa saweran. Terobosanmu, kawan, menghidupkan harapan kepada adik-adik kita bahwa masa depan itu masih ada. Tendanganmu kawan, membuat orang-orang percaya bahwa kata “bisa” belum punah dari kehidupan kita. Tetapi inilah buruknya hidup di tengah bangsa yang frustasi, semua beban diletakkan ke pundakmu. Seragammu hendak digunakan untuk mencuci dosa politik. Kegembiraanmu hendak dipunahkan oleh iming-iming bonus dan hadiah. Di Bukit Jalil kemarin, ada yang mengatakan kau terkapar, tetapi aku percaya kau tengah belajar. Di Senayan esok, mereka bilang kau akan membalas, tetapi aku berharap kau cukup bermain dengan gembira.
Firman Utina, kapten tim nasional sepak bola Indonesia, bermain bola lah dan tidak usah memikirkan apa-apa lagi. Sepak bola tidak ada urusannya dengan garuda di dadamu, sebab simbol hanya akan menggerus kegembiraan. Sepak bola tidak urusannya dengan harga diri bangsa, sebab harga diri tumbuh dari sikap dan bukan harapan. Di lapangan kau tidak mewakili siapa-siapa, kau memperjuangkan kegembiraanmu sendiri. Di pinggir lapangan, kau tidak perlu menoleh siapa-siapa, kecuali Tuan Riedl yang percaya sepak bola bukan dagangan para pecundang.
Berlarilah Firman, Okto, Ridwan dan Arif, seolah-olah kalian adalah kanak-kanak yang tidak mengerti urusan orang dewasa.
Berjibakulah Maman, Hamzah, Zulkifli dan Nasuha seolah-olah kalian mempertahankan kegembiraan yang hendak direnggut lawan.
Tenanglah Markus, gawang bukan semata-mata persoalan kebobolan tetapi masalah kegembiraan membuyarkan impian lawan.
Gonzales dan Irfan, bersikaplah layaknya orang asing yang memberikan contoh kepada bangsa yang miskin teladan.
Kawan, aku berbicara tidak mewakili siapa-siapa. Ini hanyalah surat dari seorang pengolah kata kepada seorang penggocek bola. Sejujurnya, kami tidak mengharapkan Piala darimu. Kami hanya menginginkan kegembiraan bersama dimana tawa seorang tukang becak sama bahagianya dengan tawa seorang pemimpin Negara. Tidak, kami tidak butuh piala, bermainlah dengan gembira sebagaimana biasanya. Biarkan bola mengalir, menarilah kawan, urusan gol seringkali masalah keberuntungan. Esok di Senayan, kabarkan kepada seluruh bangsa bahwa kebahagiaan bukan urusan menang dan kalah. Tetapi kebahagiaan bersumber pada cinta dan solidaritas. Berjuanglah layaknya seorang laki-laki, kawan. Adik-adik kita akan menjadikan kalian teladan!
Sumber : http://itonesia.com/surat-untuk-firman/
Selengkapnya...
Labels:
surat untuk Firman,
Timnas Indonesia
Monday, December 27, 2010
Indonesia Dihajar Malaysia 0-3
Peluang Indonesia untuk merebut gelar juara AFF Suzuki Cup 2010 untuk pertama kalinya terasa sangat berat. Pasalnya, di partai final pertama di kandang Malaysia, tim 'Merah Putih' dipukul 0-3.
Dua dari tiga gol Malaysia yang membuat publik Stadion Bukit Jalil bersorak dicetak oleh striker andalannya, Mohd Safee Sali. Satu gol tambahan diceploskan oleh Mohamad Ashari.
Dengan kekalahan ini, Indonesia harus menang dengan selisih empat gol saat laga final leg kedua diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010).
Jalannya pertandingan
Baru empat menit laga berjalan, Indonesia sudah mendapat pukulan ketika Oktavianus Maniani mendapat kartu kuning akibat melanggar pemain lawan. Alhasil, Okto pun dipastikan absen di leg kedua.
Di menit-menit awal ini sudah muncul gangguan dalam bentuk sorotan sinar laser yang diarahkan dari tribun penonton ke wajah Markus Horison. Markus pun mengajukan protes kepada wasit.
Malaysia menebar ancaman di menit 18. Kali ini, pergerakan Kunanlan Subramanaiam dari sayap kiri diakhirinya dengan tendangan kaki kanan yang bisa dijinakkan Markus dengan baik.
Peluang berbahaya dipetik Indonesia di menit 27. Kerja sama satu-dua Ahmad Bustomi dengan Cristian Gonzales disudahi tendangan kaki kiri Bustomi yang menyamping di kiri gawang Khairul Fahmi.
Skor imbang tanpa gol ini pun menyudahi 45 menit pertama pertandingan ini. Di saat jeda ini, di stadion diumumkan bahwa apabila ada sorotan laser lagi, laga akan distop.
Dua menit babak kedua berjalan, sundulan Gonzales sukses menembus jala Malaysia, tetapi gol itu dianulir wasit karena El Loco sudah terlebih dahulu off-side.
Indonesia membuat awal bagus di babak kedua ketika semenit berselang tendangan Bustomi mencoba kemampuan Fahmi. Tapi kali ini sepakan Bustomi bisa dijinakkan kiper Malaysia itu.
Di menit 53, kembali terjadi insiden sorotan laser ke wajah Markus. Protes Markus membuat wasit Toma Masaaki kemudian menghentikan permainan. Keputusan wasit ini mengundang protes.
Setelah terhenti selama lima menit untuk negosiasi, pertandingan akhirnya dilanjutkan. Dan hanya semenit setelah laga ini di-restart, Malaysia berhasil mencetak gol pembuka.
Gol ini diawali oleh pergerakan Norshahrul Idlan di sisi kiri yang bisa melewati penjagaan Maman Abdurachman. Umpan pendek Idlan dicocor Mohd Safee Sali untuk merobek jala Markus.
Di menit 66, Safee Sali kembali mengancam pertahanan Indonesia. Umpan Idlan ke Safee gagal diantisipasi oleh Markus, beruntung ada Zulkifli Syukur yang menghalau bola dengan kepala.
Tak sampai semenit, Indonesia kebobolan gol kedua. Kembali aksi Idlan yang membelah pertahanan Indonesia kemudian mengirim umpan ke Ashari yang dengan jitu melepaskan tendangan keras yang bersarang di pojok atas gawang 'Garuda'.
Alih-alih bangkit, di menit 73, Indonesia malah dipaksa menerima gol ketiga bersarang di gawang markus. Kali ini tandukan Safee menyambut umpan Mahalli bin Jasuli yang menjadi prosesnya.
Masuknya Irfan Bachdim dan Arif Suyono sedikit menaikkan harapan Indonesia. Namun pertahanan dan koordinasi tim Malaysia sudah terlanjur bagus dan mereka pun sudah nyaman dengan unggul tiga gol.
Sampai menit-menit akhir, para pemain Indonesia terus mencoba menyerang. Namun hingga peluit panjang berbunyi, tidak ada gol yang berhasil mereka ciptakan ke gawang Malaysia dan tim 'Harimau Malaya' pun resmi menang 3-0.
Susunan pemain
Malaysia: Khairul Fahmi; Asrarudin, Safiq, Norshahrul Idlan, Mohd Safee (Mohd Amri 81), Amar Bin Rohidan, Kunanlan Subramaniam, Mahalli Bin Jasuli (Mohd Sabre 90), Mohd Amirulhadi (Mohamad Ashari 53), Mohamad Muslim, Mohamad Fadhli
Indonesia: Markus, Zulkifli, Maman, Hamzah, M.Nasuha; M.Ridwan, Firman, Bustomi, Okto (Arif Suyono 72); Gonzales (Bambang 90), Yongki (Irfan 65)
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Dua dari tiga gol Malaysia yang membuat publik Stadion Bukit Jalil bersorak dicetak oleh striker andalannya, Mohd Safee Sali. Satu gol tambahan diceploskan oleh Mohamad Ashari.
Dengan kekalahan ini, Indonesia harus menang dengan selisih empat gol saat laga final leg kedua diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010).
Jalannya pertandingan
Baru empat menit laga berjalan, Indonesia sudah mendapat pukulan ketika Oktavianus Maniani mendapat kartu kuning akibat melanggar pemain lawan. Alhasil, Okto pun dipastikan absen di leg kedua.
Di menit-menit awal ini sudah muncul gangguan dalam bentuk sorotan sinar laser yang diarahkan dari tribun penonton ke wajah Markus Horison. Markus pun mengajukan protes kepada wasit.
Malaysia menebar ancaman di menit 18. Kali ini, pergerakan Kunanlan Subramanaiam dari sayap kiri diakhirinya dengan tendangan kaki kanan yang bisa dijinakkan Markus dengan baik.
Peluang berbahaya dipetik Indonesia di menit 27. Kerja sama satu-dua Ahmad Bustomi dengan Cristian Gonzales disudahi tendangan kaki kiri Bustomi yang menyamping di kiri gawang Khairul Fahmi.
Skor imbang tanpa gol ini pun menyudahi 45 menit pertama pertandingan ini. Di saat jeda ini, di stadion diumumkan bahwa apabila ada sorotan laser lagi, laga akan distop.
Dua menit babak kedua berjalan, sundulan Gonzales sukses menembus jala Malaysia, tetapi gol itu dianulir wasit karena El Loco sudah terlebih dahulu off-side.
Indonesia membuat awal bagus di babak kedua ketika semenit berselang tendangan Bustomi mencoba kemampuan Fahmi. Tapi kali ini sepakan Bustomi bisa dijinakkan kiper Malaysia itu.
Di menit 53, kembali terjadi insiden sorotan laser ke wajah Markus. Protes Markus membuat wasit Toma Masaaki kemudian menghentikan permainan. Keputusan wasit ini mengundang protes.
Setelah terhenti selama lima menit untuk negosiasi, pertandingan akhirnya dilanjutkan. Dan hanya semenit setelah laga ini di-restart, Malaysia berhasil mencetak gol pembuka.
Gol ini diawali oleh pergerakan Norshahrul Idlan di sisi kiri yang bisa melewati penjagaan Maman Abdurachman. Umpan pendek Idlan dicocor Mohd Safee Sali untuk merobek jala Markus.
Di menit 66, Safee Sali kembali mengancam pertahanan Indonesia. Umpan Idlan ke Safee gagal diantisipasi oleh Markus, beruntung ada Zulkifli Syukur yang menghalau bola dengan kepala.
Tak sampai semenit, Indonesia kebobolan gol kedua. Kembali aksi Idlan yang membelah pertahanan Indonesia kemudian mengirim umpan ke Ashari yang dengan jitu melepaskan tendangan keras yang bersarang di pojok atas gawang 'Garuda'.
Alih-alih bangkit, di menit 73, Indonesia malah dipaksa menerima gol ketiga bersarang di gawang markus. Kali ini tandukan Safee menyambut umpan Mahalli bin Jasuli yang menjadi prosesnya.
Masuknya Irfan Bachdim dan Arif Suyono sedikit menaikkan harapan Indonesia. Namun pertahanan dan koordinasi tim Malaysia sudah terlanjur bagus dan mereka pun sudah nyaman dengan unggul tiga gol.
Sampai menit-menit akhir, para pemain Indonesia terus mencoba menyerang. Namun hingga peluit panjang berbunyi, tidak ada gol yang berhasil mereka ciptakan ke gawang Malaysia dan tim 'Harimau Malaya' pun resmi menang 3-0.
Susunan pemain
Malaysia: Khairul Fahmi; Asrarudin, Safiq, Norshahrul Idlan, Mohd Safee (Mohd Amri 81), Amar Bin Rohidan, Kunanlan Subramaniam, Mahalli Bin Jasuli (Mohd Sabre 90), Mohd Amirulhadi (Mohamad Ashari 53), Mohamad Muslim, Mohamad Fadhli
Indonesia: Markus, Zulkifli, Maman, Hamzah, M.Nasuha; M.Ridwan, Firman, Bustomi, Okto (Arif Suyono 72); Gonzales (Bambang 90), Yongki (Irfan 65)
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Labels:
Foto gol Indonesia,
Malaysia,
Piala AFF
Friday, December 24, 2010
Persema ke LPI, Nasib Irfan Bachdim Terkatung
Irfan Bachdim |
Pasalnya PSSI tidak mengakui keabsahan LPI sebagai kompetisi sepakbola Tanah Air. Otoritas sepakbola di Tanah Air itu hanya mengakui Indonesia Super League (ISL) sebagai ajang bertemunya klub-klub di Indonesia. Dengan demikian para pemain yang membela klub di ajang LPI juga dipertanyakan statusnya.
Namun, Ketua Umum Persema Peni Suparti tidak ambil pusing terhadap status Bachdim. Menurutnya Bachdim merupakan pemain yang profesional. "Soal dia akan dimainkan (di ajang LPI atau ISL) itu semua tergantung kebijakan pelatih. Yang penting semua ini untuk kepentingan sepakbola nasional," kata Peni seperti dimuat situs Ongisnade, Kamis 23 Desember 2010.
"Kami juga tidak akan melakukan perekrutan pemain tambahan karena memiliki stok yang mencukupi," tambahnya.
Bachdim hingga saat ini masih tercatat sebagai pemain Persema. Dia bersama timnas Indonesia tengah bersiap menjalani final Piala AFF 2010 melawan Malaysia di leg pertama yang digelar pada 26 Desember mendatang.
Nama Bachdim sendiri mulai melejit sejak turnamen Piala AFF ini digelar. Dengan darah campuran Indonesia-Belanda, Bachdim tadinya diragukan bisa tampil gemilang di timnas Merah Putih. Namun Bachdim mampu tampil impresif dengan menjadi tandem Cristian Gonzales di lini depan. Jelang babak final, Irfan Bachdim tercatat sudah mencetak dua gol dalam lima pertandingan.
Selengkapnya...
Kalau Indonesia Raya Diejek Fans Malaysia
Indonesia |
Dalam laga tandang yang berlangsung di Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, 26 Desember mendatang, para suporter Malaysia ternyata sudah siap menyerang dan menjatuhkan mental pemain Timnas Garuda. Mereka akan mengejek saat lagu kebanggaan Indonesia Raya dinyanyikan.
Dari situs http://www.topix.com/forum/world/malaysia/, tertulis judul lagu kebangsaan Indon akan dihina. Selasa, (21/12/2010) saat situs ini diunduh, sudah sekitar 596 yang ikut berkomentar dalam forum ini. Berbagai komentar dirilis dalam forum ini.
"Usah marah jika lagu kebangsaan indon dihina pada final di Bukit Jalil ahad ini ya indog..,Memang ini sudah disepakati oleh supporter malaysia. mereka akan mengejek disaat lagu kebangsaan indon dinyanyikan. kehkehkehkehkehkeh," tulis Mr F di forum internet tersebut.
Bahkan, sebuah komentar muncul dibawahnya, "ada khabar angin bendera indon akan turut dibakar pada malam tersebut secara langsung disaksikan oleh jutaan peminat bolasepak Malaysia dan Indognesial."
Namun, seorang pendukung Timnas Indonesia, Jedi, langsung membalasnya. @Mr F: silakan saja kaum malon(sith) toh.. kami rakyat INDONESIA juga akan melakukan hal yang sama ke kalian tanggal 29.. hehe.. bahkan jauh lebih mengerikan..^^
Mr F berkomentar lagi. "Usah mrengek-rengek lagu indonsial raya kalian diperlekehkan oleh supporter malaysia ahad ini..Usah menangis ya indog!kehkehkehkeh tunggu.."
Seseorang berinisial TKI kemudian menulis.."mana berani kalian (kaum malon) bakar bendera. Kita taulah kualitas kaum malon...malon... malon... jangan mimpi disiang bolong...!!!
Ada komentar dari warga Indonesia yang memakai nama, bajingan_kecil juga berkomentar. "eh malon, enggak engaca apa kalau sebelumnya kalian di pecundangi 5-1 ???? engaca donk...pecundang kok teriak menang APA KATA DUNIA ????
Namun, Mr F ternyata tak mau kalah. Ia kembali menulis, "kami udah rasakan bagaimana lagu kebangsaan kami dihina pada pembukaan tempoh hari..kali ini indon akan merasakan bagaimana rasanya lagu indonsial raya kalian dihina secara langsung dan disaksikan oleh jutaan rakyat kalian. tunggu ya..kehkehkehkehkehkeh. tunggu tanggal 26 ini ramai indon yang jadi gila.."
Tak jauh dari komentar yang ditulis Mr F, kali ini giliran seseorang yang memakai nama, MALON LASER IS LOSER, menulis, "ok deh Mr F, siap siap aja tgl 29/12/2010, para Suporter BONEK, JAKMANIA, BOBOTOH, AREMANIA,dan BARUDAK VIKING menyatakan suporter malon akan dipukuli...."
Sumber : Tribunnews.com
Selengkapnya...
Wednesday, December 22, 2010
Daftar Lengkap Klub LPI
Liga Primer Indonesia (LPI) akhirnya resmi diluncurkan pada Rabu (22/12/2010). Ada sebanyak 19 klub dipastikan ikut dalam liga yang akan dihelat mulai Januari mendatang itu. Baca Liga Primer Indonesia (LPI) Didukung Oleh FIFA Fenomena Liga Indonesia dan Format Liga Indonesia Terbaru Liga Primer Indonesia (LPI) Reformasi Sepakbola Nasional.
LPI diluncurkan secara mewah di Hotel Kempinski, Jakarta, malam ini. Dalam acara peluncuran tersebut, hadir juga sang penggagas, Arifin Panigoro, perwakilan klub, dan mantan gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
LPI diluncurkan secara mewah di Hotel Kempinski, Jakarta, malam ini. Dalam acara peluncuran tersebut, hadir juga sang penggagas, Arifin Panigoro, perwakilan klub, dan mantan gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
LPI mementor pembentukan 19 klub tersebut. Mereka di antaranya juga membantu proses pembentukan PT dan badan hukum untuk klub-klub tersebut. Di antara 19 klub tersebut, terdapat juga klub-klub yang pernah berlaga di Liga Super Indonesia seperti Persebaya dan Persema Malang.
Sebagai informasi, 12 dari 19 klub peserta LPI Liga Primer Indonesia ini akan ditangani oleh pelatih asing. Di antara 19 pelatih itu, terdapat beberapa nama yang sebenarnya sudah tak asing lagi. Sebut saja Aji Santoso (pelatih Persebaya), Bambang Nurdiansyah (pelatih Jakarta 1928) dan Lionel Charbonnier (mantan kiper Glasgow Rangers yang kini melatih Aceh United).
LPI akan dimulai pada 8 Januari 2011. Berikut adalah list atau daftar 19 klub peserta Liga Primer Indonesia kompetisi LPI tahun 2011:
1. Aceh United
2. Bali De Vata
3. Bandung FC
4. Batavia Union
5. Bogor Raya
6. Cendrawasih Papua
7. Jakarta 1928
8. Kabau padang
9. Ksatria XI Solo
10. Makassar City
11. Manado United
12. Medan Bintang
13. Medan Chiefs
14. Persebaya
15. Persema
16. Persibo Bojonegoro
17. Real Mataram
18. Semarang United
19. Tangerang Wolves
sumber : detik.com
Selengkapnya...
Tuesday, December 21, 2010
Cerita Cangkok Ginjal Alfred Riedl
Bermuka dingin dan jarang tersenyum begitulah mungkin penilaian banyak orang terhadap pelatih Timnas Alfred Riedl. Tapi muka jutek Riedl tidak membuat fans-nya takut malah dia begitu dicintai yang membuat penggemarnya di Vietnam rela memberikan ginjalnya untuk sang pelatih.
Riedl adalah salah satu pelatih Vietnam yang berhasil membawa negeri itu ke era kejayaan sepakbola Asia Tenggara. Riedl begitu dicintai rakyat Vietnam berkat prestasi kerjanya selama enam tahun.
Tapi cerita mengharukan terjadi ketika Riedl mengumumkan akan melakukan operasi cangkok ginjal sekitar tahun 2006. Begitu rencana operasi cangkok ginjal diumumkan, puluhan penggemar dari berbagai kalangan berbondong-bondong menawarkan diri sebagai donor gijal.
Saat melatih Vietnam, Riedl memang sudah punya masalah ginjal. Pelatih asal Austria tersebut harus melakukan dialisis atau cuci darah hingga 3 kali seminggu karena ginjalnya sudah tidak berfungsi.
Kelainan ginjal tersebut sudah dialami Riedl selama 12 tahun dan makin memburuk justru saat ia dibutuhkan oleh Timnas Vietnam. Beruntung ia punya banyak penggemar setia yang tak ingin tim asuhannya gagal di Piala Asia 2007. Seperti dikutip Dailymail, donor ginjalnya tak lain adalah seorang supporter fanatik di negeri Paman Ho tersebut.
Operasi pencangkokan lalu dilakukan di Wina Austria. Ia hampir kehilangan nyawa jika tidak segera mendapatkan donor ginjal. Para calon donor itu ada yang berprofesi sebagai pegawai bank, sopir truk, pedagang dan bahkan ada yang datang dari kalangan biksu atau biarawan. Semua hanya punya satu keinginan, Riedl cepat sembuh dan kembali menangani Timnas kesayangannya.
"Saya rela mendonorkan ginjal agar saya dan Riedl sama-sama mendapatkan karma yang baik," ungkap Dong Phap, biksu berusia 32 tahun dari Provinsi Phu Tho yang ketika itu juga berminat menjadi donor.
Namun rupanya tidak mudah untuk mendapatkan ginjal yang sesuai dengan kebutuhan Riedl. Kendala yang paling banyak menggagalkan niat baik para calon donor adalah ketidaksesuaian ukuran ginjal dan golongan darah dengan yang dibutuhkan oleh Riedl.
Operasi pencangkokan baru bisa dilakukan pada Maret 2007, hanya beberapa bulan sebelum turnamen Piala Asia digelar pada Juli 2007. Identitas donor dirahasiakan, namun situs AFC menyebut Riedl mendapatkan ginjal tersebut dari seorang penggemar di Vietnam.
Sang pelatih Riedl pun akhirnya bisa sehat kembali, tapi sayang dia harus meninggalkan Vietnam karena dianggap gagal membawa skuad Under 23-nya yang kalah adu penalti dari Myanmar di babak semifinal SEA Games XXIV tahun 2007. Riedl sempat menjadi pelatih Laos dan kini ia menangani timnas Indonesia
Selengkapnya...
Riedl adalah salah satu pelatih Vietnam yang berhasil membawa negeri itu ke era kejayaan sepakbola Asia Tenggara. Riedl begitu dicintai rakyat Vietnam berkat prestasi kerjanya selama enam tahun.
Tapi cerita mengharukan terjadi ketika Riedl mengumumkan akan melakukan operasi cangkok ginjal sekitar tahun 2006. Begitu rencana operasi cangkok ginjal diumumkan, puluhan penggemar dari berbagai kalangan berbondong-bondong menawarkan diri sebagai donor gijal.
Saat melatih Vietnam, Riedl memang sudah punya masalah ginjal. Pelatih asal Austria tersebut harus melakukan dialisis atau cuci darah hingga 3 kali seminggu karena ginjalnya sudah tidak berfungsi.
Kelainan ginjal tersebut sudah dialami Riedl selama 12 tahun dan makin memburuk justru saat ia dibutuhkan oleh Timnas Vietnam. Beruntung ia punya banyak penggemar setia yang tak ingin tim asuhannya gagal di Piala Asia 2007. Seperti dikutip Dailymail, donor ginjalnya tak lain adalah seorang supporter fanatik di negeri Paman Ho tersebut.
Operasi pencangkokan lalu dilakukan di Wina Austria. Ia hampir kehilangan nyawa jika tidak segera mendapatkan donor ginjal. Para calon donor itu ada yang berprofesi sebagai pegawai bank, sopir truk, pedagang dan bahkan ada yang datang dari kalangan biksu atau biarawan. Semua hanya punya satu keinginan, Riedl cepat sembuh dan kembali menangani Timnas kesayangannya.
"Saya rela mendonorkan ginjal agar saya dan Riedl sama-sama mendapatkan karma yang baik," ungkap Dong Phap, biksu berusia 32 tahun dari Provinsi Phu Tho yang ketika itu juga berminat menjadi donor.
Namun rupanya tidak mudah untuk mendapatkan ginjal yang sesuai dengan kebutuhan Riedl. Kendala yang paling banyak menggagalkan niat baik para calon donor adalah ketidaksesuaian ukuran ginjal dan golongan darah dengan yang dibutuhkan oleh Riedl.
Operasi pencangkokan baru bisa dilakukan pada Maret 2007, hanya beberapa bulan sebelum turnamen Piala Asia digelar pada Juli 2007. Identitas donor dirahasiakan, namun situs AFC menyebut Riedl mendapatkan ginjal tersebut dari seorang penggemar di Vietnam.
Sang pelatih Riedl pun akhirnya bisa sehat kembali, tapi sayang dia harus meninggalkan Vietnam karena dianggap gagal membawa skuad Under 23-nya yang kalah adu penalti dari Myanmar di babak semifinal SEA Games XXIV tahun 2007. Riedl sempat menjadi pelatih Laos dan kini ia menangani timnas Indonesia
Selengkapnya...
Labels:
Alfred Riedl,
cangkok ginjal,
pelatih Indonesia
Kim Jeffrey Kurniawan Resmi Jadi WNI
Kim Jeffrey Kurniawan akhirnya diumumkan telah resmi menjadi warga negara Indonesia. Kim pun menjadi program naturalisasi pertama dari PSSI.
Hal itu disampaikan langsung oleh Nurdin dalam pertemuan dengan wartawan yang juga dihadiri langsung oleh Kim di Kantor PSSI, Senayan, Senin (20/12/2010) sore WIB. Kim sendiri resmi jadi WNI pada tanggal 6 Desember lalu.
Sebelumnya Kim berkewarganegaraan Jerman, negara asal Ibunya. Ia otomatis menjadi warga negara Jerman karena saat berumur 18 tahun ia tak memilih untuk menjadi WN Jerman atau Indonesia.
"Kim Jeffrey Kurniawan resmi jadi WNI sejak 6 Desember lalu. Untuk informasi saja Kim adalah program naturalisasi pertama PSSI karena sejak awal PSSI-lah yang menawarkan naturalisasi kepada Kim demi kepentingan bangsa dan negara. Walaupun Kim belum lima tahun tinggal di sini," tegas Nurdin.
Sebelumnya masyarakat Indonesia mengetahui jika Cristian Gonzales adalah pemain naturalisasi pertama di timnas Indonesia. Namun Nurdin menjelaskan jika bukan PSSI yang meminta Gonzales untuk jadi warga negara Indonesia, melainkan itu adalah keinginan pemain sendiri yang sudah tinggal di Indonesia sejak 2003. PSSI dalam hal ini hanya membantu proses Gonzales ke Departemen Hukum dan HAM.
"Gonzales (jadi WNI) adalah keinginan dia sendiri karena dia sudah cinta dengan Indonesia, beristrikan orang Indonesia dan punya anak di sini. Dua tahun lalu dia dan Iwan Budianto (eks Manajer Persik Kediri) datang ke rumah saya untuk minta dibantu supaya bisa jadi WNI," jelas Nurdin.
Lain pula dengan Irfan Bachdim yang memang sejak berumur 18 tahun, sudah memilih menjadi WNI meskipun ada darah Belanda mengalir dalam tubuhnya. Maka Irfan bisa dibilang adalah pemain keturunan dan bahkan sempat ikut seleksi timnas Asian Games 2006 di bawah asuhan Bambang Nurdiansyah yang sedang melakukan TC di Belanda, namun dicoret karena cedera.
Selengkapnya...
Hal itu disampaikan langsung oleh Nurdin dalam pertemuan dengan wartawan yang juga dihadiri langsung oleh Kim di Kantor PSSI, Senayan, Senin (20/12/2010) sore WIB. Kim sendiri resmi jadi WNI pada tanggal 6 Desember lalu.
Sebelumnya Kim berkewarganegaraan Jerman, negara asal Ibunya. Ia otomatis menjadi warga negara Jerman karena saat berumur 18 tahun ia tak memilih untuk menjadi WN Jerman atau Indonesia.
"Kim Jeffrey Kurniawan resmi jadi WNI sejak 6 Desember lalu. Untuk informasi saja Kim adalah program naturalisasi pertama PSSI karena sejak awal PSSI-lah yang menawarkan naturalisasi kepada Kim demi kepentingan bangsa dan negara. Walaupun Kim belum lima tahun tinggal di sini," tegas Nurdin.
Sebelumnya masyarakat Indonesia mengetahui jika Cristian Gonzales adalah pemain naturalisasi pertama di timnas Indonesia. Namun Nurdin menjelaskan jika bukan PSSI yang meminta Gonzales untuk jadi warga negara Indonesia, melainkan itu adalah keinginan pemain sendiri yang sudah tinggal di Indonesia sejak 2003. PSSI dalam hal ini hanya membantu proses Gonzales ke Departemen Hukum dan HAM.
"Gonzales (jadi WNI) adalah keinginan dia sendiri karena dia sudah cinta dengan Indonesia, beristrikan orang Indonesia dan punya anak di sini. Dua tahun lalu dia dan Iwan Budianto (eks Manajer Persik Kediri) datang ke rumah saya untuk minta dibantu supaya bisa jadi WNI," jelas Nurdin.
Lain pula dengan Irfan Bachdim yang memang sejak berumur 18 tahun, sudah memilih menjadi WNI meskipun ada darah Belanda mengalir dalam tubuhnya. Maka Irfan bisa dibilang adalah pemain keturunan dan bahkan sempat ikut seleksi timnas Asian Games 2006 di bawah asuhan Bambang Nurdiansyah yang sedang melakukan TC di Belanda, namun dicoret karena cedera.
Selengkapnya...
Labels:
Kim Jeffrey Kurniawan,
pemain naturalisasi
Cassano Positif Gabung Milan
Lega juga akhirnya Antonio Cassano karena tinggal selangkah lagi untuk resmi menjadi pemain AC Milan. Kubu Sampdoria dan Rossoneri sudah mencapai kata sepakat untuk mentransaksikan sang striker.
Dikutip dari AFP, Milan tak perlu menunggu lama lagi untuk mendapatkan tanda tangan Cassano. Kesepakatan terkait kepindahan sang striker ke San Siro rencananya akan diteken pada Selasa (21/12/2010) waktu setempat.
Terkait keharusan membayar uang sebesar lima juta euro yang menjadi tanggungan Sampdoria terhadap Real Madrid jika menjualnya sebelum kontrak habis di musim 2013, pihak Diavolo Rosso, Il Samp dan sang pemain sendiri telah sepakat bersama-sama menanggungnya.
Kontrak Cassano dengan Milan baru akan berlaku efektif pada 2 Januari 2011, saat bursa transfer musim dingin dibuka. Meski begitu, striker yang terkenal bengal tersebut sudah akan bergabung dengan skuad Rossoneri yang akan melakukan pemusatan latihan di Dubai pada 27 Desember.
Kedatangan striker baru memang sangat dibutuhkan Milan menyusul cedera parah yang didapat Filipo Inzaghi dan Alexandre Pato. Kedatangan mantan pemain AS Roma itu bisa berdampak buruk pada Ronaldinho, yang kabarnya akan dilego juga pada jendela transfer kedua.
Cassano dibeli Sampdoria dari Madrid pada tahun 2007 lalu. Dalam lebih kurang sebulan terakhir dia dibekukan oleh pihak klub lantaran dianggap melecehkan Presiden Riccardo Garrone.
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Dikutip dari AFP, Milan tak perlu menunggu lama lagi untuk mendapatkan tanda tangan Cassano. Kesepakatan terkait kepindahan sang striker ke San Siro rencananya akan diteken pada Selasa (21/12/2010) waktu setempat.
Terkait keharusan membayar uang sebesar lima juta euro yang menjadi tanggungan Sampdoria terhadap Real Madrid jika menjualnya sebelum kontrak habis di musim 2013, pihak Diavolo Rosso, Il Samp dan sang pemain sendiri telah sepakat bersama-sama menanggungnya.
Kontrak Cassano dengan Milan baru akan berlaku efektif pada 2 Januari 2011, saat bursa transfer musim dingin dibuka. Meski begitu, striker yang terkenal bengal tersebut sudah akan bergabung dengan skuad Rossoneri yang akan melakukan pemusatan latihan di Dubai pada 27 Desember.
Kedatangan striker baru memang sangat dibutuhkan Milan menyusul cedera parah yang didapat Filipo Inzaghi dan Alexandre Pato. Kedatangan mantan pemain AS Roma itu bisa berdampak buruk pada Ronaldinho, yang kabarnya akan dilego juga pada jendela transfer kedua.
Cassano dibeli Sampdoria dari Madrid pada tahun 2007 lalu. Dalam lebih kurang sebulan terakhir dia dibekukan oleh pihak klub lantaran dianggap melecehkan Presiden Riccardo Garrone.
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Labels:
bursa transfer Januari,
Cassano,
gabung Milan
Monday, December 20, 2010
Gol Gonzales Antar Indonesia ke Final Piala AFF
Akhirnya Indonesia sukses melangkah ke final Piala AFF 2010 untuk menghadapi Malaysia. Indonesia melaju usai mengatasi Filipina 1-0 di leg II, sehingga unggul agregat 2-0. Tinggal 2 pertandingan lagi yang harus dihadapi timnas Merah Putih untuk mencatatkan sejarah pertama kali menjuarai Piala AFF tahun 2010.
Setelah memetik kemenangan 1-0 di leg pertama, Kamis (19/12/2010) lalu, kemenangan kembali dipetik oleh 'Pasukan Garuda' pada leg II, Minggu (19/12/2010) malam WIB.
Christian Gonzales kembali mencetak gol semata wayang dalam kemenangan Indonesia di leg kedua. Ia menjebol gawang Filipina beberapa menit sebelum babak pertama berakhir dengan tendangan jarak jauh.
Pertandingan berlangsung keras karena kedua tim sama-sama tampil ngotot, terlebih Filipina menerapkan permainan keras. Akibatnya, Azkals juga harus tampil minus satu pemain menjelang laga berakhir usai Christopher Greatwich dikartu merah.
Jalannya Pertandingan
Indonesia mencoba menekan sedari menit awal dari sayap kanan. Firman Utina mencoba melepaskan tendangan spekulasi yang masih jauh dari sasaran.
Filipina coba melakukan serangan balik tapi masih bisa dipatahkan. Indonesia gantian menyerang balik dan hasilnya tak jauh beda.
Cristian Gonzales terjebak offside saat berusaha mengejar bola pada menit empat. Usaha Yongki mengejar bola sesaat kemudian juga masih kandas di tangan kiper.
Pada menit delapan Cristian Gonzales terjatuh di kotak penalti saat dikawal dua pemain! Tapi tak ada pelanggaran.
Peluang emas untuk Indonesia pada menit 11! Gonzales mengejar umpan terobosan dari Yongki tapi bola lebih dulu ditangkap kiper.
Kemelut di depan gawang Indonesia lahir pada menit 12, tapi sepakan Phil Younghusband akhirnya melambung. Sebelumnya pemain bertahan Indonesia juga gagal mengalau bola dengan lugas.
Christopher Greatwich berbenturan dengan Nasuha saat berebut bola di menit ke-16. Wasit menilai pelanggaran dilakukan si pemain Filipina.
Bola kemudian dikuasai Okto di sayap kiri meski umpan silangnya ke muka gawang masih bisa dihalau bek Filipina.
Gonzales mencatat peluang emas pada menit 21! Ia berhasil menanduk bola di muka gawang meski arah bola masih mengarah tepat ke kiper.
Indonesia kemudian menciptakan kemelut di muka gawang Filipna meski tak ada yang bisa diubah jadi gol.
Setengah jam berjalan, belum ada gol tercipta. Indonesia terlihat masih kesulitan menembus pertahanan Filipina yang rapi.
Nasuha melakukan penetrasi dari tengah lapangan pada menit 3. Okto terlihat ikut berlari untuk menyongsong bola. Okto pada akhirnya bisa menguasai bola tapi sepakannya belum jitu.
Firman Utina melepaskan umpan tumit ke arah M. Ridwan, dengan dua pemain Indonesia berada di kotak penalti. Alih-alih mengoper, M. Ridwan malah melepaskan tendangan langsung yang masih melebar.
Pertandingan memanas pada menit 40 setelah Ahmad Bustomi diterjang dengan keras oleh Greatwich. Wasit mengeluarkan kartu kuning untuk Greatwich.
Sesaat kemudian, Gonzales berada di depan gawang tapi kurang sigap menyongsong bola yang menuju ke arahnya. Peluang terbuang.
Gol untuk Indonesia pada menit 42! Dari luar kotak penalti, sepakan keras Gonzales tak tertahan untuk bersarang di gawang Filipina. Sebelum mengirimkan tendangan itu, sepakannya juga sempat dihadang bek Filipina.
Lima menit memasuki babak kedua, Yongki terkapar di lapangan setelah bertabrakan dengan Etheridge ketika sedang berusaha mengejar bola.
Zulkifli membuang peluang pada menit 55. Dari luar kotak penalti, ia melepaskan tendangan yang masih jauh melebar.
Filipina nyaris saja menyamakan skor. Greatwich yang tak terkawal di tiang jauh berhasil menyambut bola umpan silang dengan kepalanya dan si kulit bundar menyisir tipis di atas mistar gawang Indonesia.
Okto! Dengan lihai ia mengejar bola dan mengecoh lawan di sisi gawang Filipina pada menit 63, meski sepakannya dari sudut sempit masih bisa dibendung kaki kiper Etheridge.
Markus berhasil mengadang sepakan keras pemain Filipina dari luar kotak penalti. Hamka kemudian menyapu bola yang tak bisa ditangkap Markus.
Kesalahan komunikasi di lini belakang Indonesia nyaris saja bikin Filipina bikin gol pada menit 79. Beruntung Firman masih bisa menyapu. Dari lemparan ke dalam, gawang Indonesia juga terancam walau bola masih tipis melebar.
Nyaris saja Arif Suyono langsung bikin gol beberapa saat usai dimainkan. Bola mengarah ke tiang jauh dan coba ditanduknya meski gagal.
Filipina harus bermain minus satu pemain setelah Greatwich mendapat kartu kuning kedua sehingga diacungi kartu merah, usai melanggar Markus pada menit 87.
Susunan pemain
Indonesia: Markus; Zulkifli, Maman, Hamka, M. Nasuha; M. Ridwan, Bustomi, Firman, Okto (Arif '85); Yongky Aribowo, Gonzales (Bambang Pamungkas '92).
Filipina: Etheridge; Gier, Boromeo, Del Rosario, Ray Anthony Jonsson; Gener (Margarse '57), J. Younghusband (Barsales '84), De Jong, Greatwich; P. Younghusband, Araneta (Caligdong '76).
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Setelah memetik kemenangan 1-0 di leg pertama, Kamis (19/12/2010) lalu, kemenangan kembali dipetik oleh 'Pasukan Garuda' pada leg II, Minggu (19/12/2010) malam WIB.
Christian Gonzales kembali mencetak gol semata wayang dalam kemenangan Indonesia di leg kedua. Ia menjebol gawang Filipina beberapa menit sebelum babak pertama berakhir dengan tendangan jarak jauh.
Pertandingan berlangsung keras karena kedua tim sama-sama tampil ngotot, terlebih Filipina menerapkan permainan keras. Akibatnya, Azkals juga harus tampil minus satu pemain menjelang laga berakhir usai Christopher Greatwich dikartu merah.
Jalannya Pertandingan
Indonesia mencoba menekan sedari menit awal dari sayap kanan. Firman Utina mencoba melepaskan tendangan spekulasi yang masih jauh dari sasaran.
Filipina coba melakukan serangan balik tapi masih bisa dipatahkan. Indonesia gantian menyerang balik dan hasilnya tak jauh beda.
Cristian Gonzales terjebak offside saat berusaha mengejar bola pada menit empat. Usaha Yongki mengejar bola sesaat kemudian juga masih kandas di tangan kiper.
Pada menit delapan Cristian Gonzales terjatuh di kotak penalti saat dikawal dua pemain! Tapi tak ada pelanggaran.
Peluang emas untuk Indonesia pada menit 11! Gonzales mengejar umpan terobosan dari Yongki tapi bola lebih dulu ditangkap kiper.
Kemelut di depan gawang Indonesia lahir pada menit 12, tapi sepakan Phil Younghusband akhirnya melambung. Sebelumnya pemain bertahan Indonesia juga gagal mengalau bola dengan lugas.
Christopher Greatwich berbenturan dengan Nasuha saat berebut bola di menit ke-16. Wasit menilai pelanggaran dilakukan si pemain Filipina.
Bola kemudian dikuasai Okto di sayap kiri meski umpan silangnya ke muka gawang masih bisa dihalau bek Filipina.
Gonzales mencatat peluang emas pada menit 21! Ia berhasil menanduk bola di muka gawang meski arah bola masih mengarah tepat ke kiper.
Indonesia kemudian menciptakan kemelut di muka gawang Filipna meski tak ada yang bisa diubah jadi gol.
Setengah jam berjalan, belum ada gol tercipta. Indonesia terlihat masih kesulitan menembus pertahanan Filipina yang rapi.
Nasuha melakukan penetrasi dari tengah lapangan pada menit 3. Okto terlihat ikut berlari untuk menyongsong bola. Okto pada akhirnya bisa menguasai bola tapi sepakannya belum jitu.
Firman Utina melepaskan umpan tumit ke arah M. Ridwan, dengan dua pemain Indonesia berada di kotak penalti. Alih-alih mengoper, M. Ridwan malah melepaskan tendangan langsung yang masih melebar.
Pertandingan memanas pada menit 40 setelah Ahmad Bustomi diterjang dengan keras oleh Greatwich. Wasit mengeluarkan kartu kuning untuk Greatwich.
Sesaat kemudian, Gonzales berada di depan gawang tapi kurang sigap menyongsong bola yang menuju ke arahnya. Peluang terbuang.
Gol untuk Indonesia pada menit 42! Dari luar kotak penalti, sepakan keras Gonzales tak tertahan untuk bersarang di gawang Filipina. Sebelum mengirimkan tendangan itu, sepakannya juga sempat dihadang bek Filipina.
Lima menit memasuki babak kedua, Yongki terkapar di lapangan setelah bertabrakan dengan Etheridge ketika sedang berusaha mengejar bola.
Zulkifli membuang peluang pada menit 55. Dari luar kotak penalti, ia melepaskan tendangan yang masih jauh melebar.
Filipina nyaris saja menyamakan skor. Greatwich yang tak terkawal di tiang jauh berhasil menyambut bola umpan silang dengan kepalanya dan si kulit bundar menyisir tipis di atas mistar gawang Indonesia.
Okto! Dengan lihai ia mengejar bola dan mengecoh lawan di sisi gawang Filipina pada menit 63, meski sepakannya dari sudut sempit masih bisa dibendung kaki kiper Etheridge.
Markus berhasil mengadang sepakan keras pemain Filipina dari luar kotak penalti. Hamka kemudian menyapu bola yang tak bisa ditangkap Markus.
Kesalahan komunikasi di lini belakang Indonesia nyaris saja bikin Filipina bikin gol pada menit 79. Beruntung Firman masih bisa menyapu. Dari lemparan ke dalam, gawang Indonesia juga terancam walau bola masih tipis melebar.
Nyaris saja Arif Suyono langsung bikin gol beberapa saat usai dimainkan. Bola mengarah ke tiang jauh dan coba ditanduknya meski gagal.
Filipina harus bermain minus satu pemain setelah Greatwich mendapat kartu kuning kedua sehingga diacungi kartu merah, usai melanggar Markus pada menit 87.
Susunan pemain
Indonesia: Markus; Zulkifli, Maman, Hamka, M. Nasuha; M. Ridwan, Bustomi, Firman, Okto (Arif '85); Yongky Aribowo, Gonzales (Bambang Pamungkas '92).
Filipina: Etheridge; Gier, Boromeo, Del Rosario, Ray Anthony Jonsson; Gener (Margarse '57), J. Younghusband (Barsales '84), De Jong, Greatwich; P. Younghusband, Araneta (Caligdong '76).
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Labels:
Christian Gonzales,
Indonesia final,
Piala AFF
Sunday, December 19, 2010
Milan ditundukkan Roma di San Siro
AC Milan menutup tahun 2010 dengan kekalahan di kandang sendiri saat menjamu AS Roma. Tunduk 0-1, gol tunggal yang bersarang di gawang Rossoneri datang dari Marco Boriello.
Di San Siro, Minggu (19/12/2010) dinihari WIB, Milan sesungguhnya tampil dominan di babak pertama. Namun ketidakmampuan mencetak gol harus dibayar mahal karena di paruh kedua justru jala gawang mereka yang dirobek Boriello.
Meski kalah, Milan dipastikan tak akan tergeser dari puncak klasemen Seri A dengan total sudah mengumpulkan 36 poin, unggul enam atas Juventus di posisi dua dan baru akan bertanding malam nanti. Massimo Ambrossini cs juga menggondol status juara musim dingin.
Jalannya Pertandingan
Milan tampil agresif di awal laga dengan langsung mengresikan peluang melalui Kevin Prince Boateng dan Robinho, meski keduanya tak berujung gol. Jika Boateng gagal mengejar bola lambung di kotak penalti, upaya Robinho melewati tiga bek lawan tidak berujung dengan tendangan akurat karena bola sepakannya melenceng di tiang jauh.
Milan kembali menekan saat tendangan Boateng dari luar kotak penalti memaksa kiper Doni berjibaku mengamankan gawangnya. Di menit 20 Rosoneri terpaksa melakukan pergantian tak terjadwal menyusul cedera Andrea Pirlo, dia digantikan Clarence Seedorf.
Antisipasi yang baik dari Mexes saat dia memotong bola yang coba dilepaskan Boateng pada Robinho tepat di muka gawang.
Sementara sebuah peluang Roma melalui Marco Boriello terbuang percuma lantaran dia terjatuh di kotak penalti saat berduel dengan Daniele Bonera. Nama yang disebut belakangan kemudian membuat kesalahan yang nyaris membuat gawang Milan bobol, saat dia tak sempurna menjaga bola hingga bisa direbut Menez yang sepakannya dari luar kotak penalti melayang tinggi di atas sasawarn.
Ibra! Tak seperti biasanya striker Swedia itu membuang peluang di muka gawang. Lolos dari jebakan off side dan tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper, sepakan ibra mengarah ke badan kiper hingga mudah diantsipasi.
Memasuki babak kedua Roma mulai bisa membalas menekan Milan. Salah satu peluang yang dimiliki adalah saat Boriello mencuri bola dari kemelut dalam kontak penalti, yang dengan sigap masih bisa dihalau Nesta sambil menjatuhkan diri.
Tekanan yang dilancarkan Roma semakin menjad-jadi di beberapa menit berikutnya. Setelah Abate berhasil menghentikan kerjasama Boriello dengan Adriano, gawang Cristian Abiatti akhirnya bobol di menit 69.
Gol tersebut bermula dari umpan deras Mexes dari sisi kiri pertahanan Milan. Bola sepertinya bisa disapu Abate terlebih dahulu, namun ternyata pergerakan kaki Boriello lebih cepat dan dia pun sukses melesakkan bola ke dalam gawang.
Tiga menit berselang Milan punya kans menyamakan kedudukan melalui Ibra. Namun eks Barcelona itu gagal mengarahkan bola dengan sempurna saat tinggal berhadapan dengan kiper. Bola umpan panjang di belokkannya ke arah yang tidak tepat.
Tekanan Milan berlanjut melalui sepakan jarak jauh Seedorf yang masih melayang jauh dari sasaran. Sementara serobotan Ambrossini ke kotak penalti juga tak membuahkan apa-apa lantaran bola sepakannya masih bisa dihadang kiper Doni. Sementara tendangan akrobat Ronaldinho dari tengah kotak penalti meninggi di atas mistar.
Hingga laga berakhir Milan gagal mencetak gol penyama. Skor 0-1 buat keunggulan AS Roma pun bertahan.
Susunan Pemain
Milan: Abbiati; Abate, Nesta, Bonera, Antonini; Gattuso, Ambrosini, Pirlo (Seedorf 21); Boateng (Ronaldinho 85); Ibrahimovic, Robinho
Roma: Doni; Burdisso, Mexes, Juan, Riise; Brighi, De Rossi, Simplicio; Menez (Taddei 80); Borriello (Okaka 90), Adriano (Rosi 87)
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Di San Siro, Minggu (19/12/2010) dinihari WIB, Milan sesungguhnya tampil dominan di babak pertama. Namun ketidakmampuan mencetak gol harus dibayar mahal karena di paruh kedua justru jala gawang mereka yang dirobek Boriello.
Meski kalah, Milan dipastikan tak akan tergeser dari puncak klasemen Seri A dengan total sudah mengumpulkan 36 poin, unggul enam atas Juventus di posisi dua dan baru akan bertanding malam nanti. Massimo Ambrossini cs juga menggondol status juara musim dingin.
Jalannya Pertandingan
Milan tampil agresif di awal laga dengan langsung mengresikan peluang melalui Kevin Prince Boateng dan Robinho, meski keduanya tak berujung gol. Jika Boateng gagal mengejar bola lambung di kotak penalti, upaya Robinho melewati tiga bek lawan tidak berujung dengan tendangan akurat karena bola sepakannya melenceng di tiang jauh.
Milan kembali menekan saat tendangan Boateng dari luar kotak penalti memaksa kiper Doni berjibaku mengamankan gawangnya. Di menit 20 Rosoneri terpaksa melakukan pergantian tak terjadwal menyusul cedera Andrea Pirlo, dia digantikan Clarence Seedorf.
Antisipasi yang baik dari Mexes saat dia memotong bola yang coba dilepaskan Boateng pada Robinho tepat di muka gawang.
Sementara sebuah peluang Roma melalui Marco Boriello terbuang percuma lantaran dia terjatuh di kotak penalti saat berduel dengan Daniele Bonera. Nama yang disebut belakangan kemudian membuat kesalahan yang nyaris membuat gawang Milan bobol, saat dia tak sempurna menjaga bola hingga bisa direbut Menez yang sepakannya dari luar kotak penalti melayang tinggi di atas sasawarn.
Ibra! Tak seperti biasanya striker Swedia itu membuang peluang di muka gawang. Lolos dari jebakan off side dan tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper, sepakan ibra mengarah ke badan kiper hingga mudah diantsipasi.
Memasuki babak kedua Roma mulai bisa membalas menekan Milan. Salah satu peluang yang dimiliki adalah saat Boriello mencuri bola dari kemelut dalam kontak penalti, yang dengan sigap masih bisa dihalau Nesta sambil menjatuhkan diri.
Tekanan yang dilancarkan Roma semakin menjad-jadi di beberapa menit berikutnya. Setelah Abate berhasil menghentikan kerjasama Boriello dengan Adriano, gawang Cristian Abiatti akhirnya bobol di menit 69.
Gol tersebut bermula dari umpan deras Mexes dari sisi kiri pertahanan Milan. Bola sepertinya bisa disapu Abate terlebih dahulu, namun ternyata pergerakan kaki Boriello lebih cepat dan dia pun sukses melesakkan bola ke dalam gawang.
Tiga menit berselang Milan punya kans menyamakan kedudukan melalui Ibra. Namun eks Barcelona itu gagal mengarahkan bola dengan sempurna saat tinggal berhadapan dengan kiper. Bola umpan panjang di belokkannya ke arah yang tidak tepat.
Tekanan Milan berlanjut melalui sepakan jarak jauh Seedorf yang masih melayang jauh dari sasaran. Sementara serobotan Ambrossini ke kotak penalti juga tak membuahkan apa-apa lantaran bola sepakannya masih bisa dihadang kiper Doni. Sementara tendangan akrobat Ronaldinho dari tengah kotak penalti meninggi di atas mistar.
Hingga laga berakhir Milan gagal mencetak gol penyama. Skor 0-1 buat keunggulan AS Roma pun bertahan.
Susunan Pemain
Milan: Abbiati; Abate, Nesta, Bonera, Antonini; Gattuso, Ambrosini, Pirlo (Seedorf 21); Boateng (Ronaldinho 85); Ibrahimovic, Robinho
Roma: Doni; Burdisso, Mexes, Juan, Riise; Brighi, De Rossi, Simplicio; Menez (Taddei 80); Borriello (Okaka 90), Adriano (Rosi 87)
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Friday, December 17, 2010
Milan Akan Rekrut Cassano?
Antonio Cassano berseragam Azzuri |
Namun, Cassano juga bukannya lepas begitu saja dari hukuman. Ia harus rela dipotong gajinya.
"Ia harus menerima pengurangan 50 persen dari pemasukannya dan bisa kembali masuk ke skuad awal tahun depan," terang chairman panel tersebut, Paolo Giuggioli, kepada Reuters.
Cassano sebelumnya telah "dibekukan" statusnya semenjak akhir Oktober lalu setelah dikabarkan melemparkan kata-kata kasar kepada presiden klubnya sendiri.
Setelah insiden tersebut pemain bersangkutan sudah meminta maaf dan menyatakan keinginannya tetap bersama Il Samp, walau klub itu sendiri terlihat bersikeras memutus kontraknya. Sampdoria terlanjur patah arang pada Antonio Cassano walaupun sudah diputuskan tidak boleh memutus kontraknya secara sepihak.
Itu berarti Cassano tidak bisa menjadi free agent, tapi bisa dikirim ke bursa transfer musim dingin bulan depan. Dan Milan dikabarkan sudah melayangkan proposal penawaran untuk penyerang Berusia 28 tahun itu.
Beberapa media di Italia sudah memberitakan isu tersebut dengan bersumber pada pertemuan makan malam antara Adriano Galliani dengan agen Cassano yang bernama Beppe Bozzo.
Football Italia menulis bahwa Milan siap menanggung utang Sampdoria sebesar 5 juta euro kepada Real Madrid, yang merupakan bagian dari deal kedua pihak saat transfer dua tahun lalu. Sambil menunggu negosiasi dengan Cassano rampung, Galliani konon akan mencoba menjual Ronaldinho.
"Kami memang sedang mencari seorang pemain berbakat besar dan Cassano tergolong begitu. Tapi ia bukan satu-satunya," ujar Galliani, setengah berdiplomasi soal isu tersebut. "Biarkan Cassano. Dia pemain Sampdoria. Ronaldinho pun bagian dari skuad Milan dan akan bertahan di sini."
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Petasan Ancam Timnas Tak Bisa Gelar Laga Home
Timnas Indonesia |
Layaknya pesta petasan terdengar di Stadion Utama Gelora Bung Karno di babak pertama laga semifinal pertama antara Indonesia melawan Filipina. Sejak lagu kebangsaan kedua negara dikumandangkan hingga Cristian Gonzales mencetak gol, petasan terus berbunyi.
Menanggapi kondisi ini, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mengimbau suporter untuk tidak kembali menyalakan petasan di laga kedua semifinal, Minggu 19 Desember 2010. Pasalnya, Indonesia terancam tidak bisa menggelar partai home jika lolos ke final menyusul adanya petasan tersebut.
"Kami sudah berikan penjelasan kepada match commisioner dari AFF dan mereka bisa memahami. Tapi, ini tidak boleh terulang di tanggal 19 malam. Kalau terjadi, maka kita terancam tidak menjadi tuan rumah di final. Jadi mohon kepada suporter dan masyarakat, tidak boleh ada petasan. Itu dilarang," ujar Nurdin usai pertandingan di mixed zone.
"Tadi sebelum babak kedua, saya minta agar diumumkan bahwa kita terancam dihukum jika terus-menerus menyalakan petasan. Kita tidak bisa mengumumkannya saat pertandingan berjalan, jadi kita setuju, saat istirahat babak pertama baru kita umumkan. Alhamdulilah di babak kedua sudah tidak ada lagi," papar Nurdin.
Indonesia sendiri berpeluang besar lolos ke babak final setelah pada laga pertama menang 1-0 lewat gol semata wayang Cristian Gonzales. Hasil imbang di semifinal kedua cukup bagi tim Garuda untuk lolos ke babak final.
Selengkapnya...
Gol Gonzales Menangkan Indonesia
Gol Christian Gonzales |
Skor ini cukup mengecewakan mengingat tim Merah Putih menguasai pertandingan tapi selalu kandas oleh ketangguhan kiper Neil Etheridge dan juga rapatnya pertahanan Filipina yang menerapkan pola defensif dan hanya sesekali melakukan counter attack. Namun hasil ini jadi modal penting buat Indonesia untuk melaju ke leg kedua pada laga "home" semifinal Piala AFF pada 19 Desember mendatang di Stadion yang sama.
Sesudah unggul 1-0 di babak pertama, Indonesia juga masih tampil dominan di paruh kedua. Tepat di menit 51, tim Merah Putih sudah bisa mencetak peluang emas pertamanya lewat tendangan bebas Firman Utina dari luar kotak penalti.
Empat menit kemudian, kembali Indonesia mengancam lewat striker Cristian Gonzales yang adu sprint dengan satu defender Filipina di depan jala yang sudah kosong ditinggalkan defender lainnya. Namun Gonzales 'kalah' dan hanya menghasilkan sepak pojok.
Masuknya Arif Suyono di menit 60 menggantikan Oktovianus Maniani juga menambah daya gedor Indonesia. Hanya tiga menit pasca menginjakkan kaki di lapangan, Arif bisa merepotkan Azkals -julukan Filipina- dengan teknik mencuri bola dan merangsek masuk pertahanan lawan. Sayangnya peluang ini masih gagal jadi gol.
Masuk menit 70, lagi Arif merepotkan defender Filipina dengan mengotaki serangan yang berbuah kemelut di depan gawang. Kembali, peluang ini gagal menjadi gol.
Filipina bukannya tidak menimbulkan ancaman di paruh kedua. Meski tidak setajam di babak pertama, Azkals nyaris saja menyamakan kedudukan di menit 73 setelah terjadi miskomunikasi antara kiper dan defender Indonesia.
Saat itu kiper Markus Haris Maulana meninggalkan posnya untuk mencegah jalannya bola. Tapi si kuit bundar masih melambung ke arah jala Indonesia dan membuat defender Indonesia, Zulkifli, turun ke mistar gawang untuk membuang bola.
Itu menjadi peluang terbaik Filipina sepanjang babak kedua. Sedangkan Indonesia meski mencetak beberapa peluang lagi, tidak ada satu pun yang berbuah gol. Skor pun bertahan 1-0 untuk kemenangan Indonesia.
Susunan pemain
Indonesia: Markus Haris Maulana; M Nasuha (Beny Wahyudi'84), Zulkifli Syukur, Maman, Hamka Hamzah; Firman Utina, Ahmad Bustomi, Oktovianus Maniani (Arif Suyono'60), M Ridwan; Irfan Bachdim (Bambang Pamungkas'67), Cristian Gonzales.
Filipina: Neil Etheridge; Robert James Dazo Gier, Anton Edward, Roel Jimena, Jason Nicolas Mari Dantes; James Younghusband, Nestorio Braga, Ian Bayona Araneta (Emelio Caligdong'59), Ray Anthony Pepito; Christopher Greatwich, Philip Younghusband
Sumber : Vivanews
Selengkapnya...
Wednesday, December 15, 2010
Garuda di Dada Timnas Demi Membela Bangsa
Kostum Timnas Indonesia |
"Gugatan lambang Garuda di kostum Timnas berlebihan. Penggunaan lambang itu untuk bela bangsa," tegas Pramono di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 15 Desember 2010.
Pramono menilai pengajuan gugatan tersebut sekedar mencari popularitas. Kata dia, penggunaan lagu, bahasa, dan simbol dibolehkan penggunaannya sesuai diatur UU.
"Saya heran, kalau mau cari popularitas, kok bukan hal lain. Seperti Dewi Persik atau yang lain," kata Pramono.
Hal senada disampaikan Politisi Partai Demokrat Roy Suryo. Roy yang dulu ikut terlibat penyusunan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan itu menilai penggugat hanya ingin terkenal.
"Argumen dia terlalu mengada-ada," kata Roy, Rabu 15 Desember 2010 pagi.
Gugatan terhadap lambang garuda di kostum Tim Nasional Indonesia dilayangkan Selasa 14 Desember 2010 -- dua hari jelang laga semifinal antara Indonesia vs Filipina.
David ML Tobing menggugat lima pihak, yakni Presiden RI, Mendiknas, Menegpora, PSSI, dan Nike -- selaku produsen kostum Timnas.
Apa alasan David menggugat kostum Timnas? "Hal itu melanggar UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan," kata David.
Mungkin sekarang David ML Tobing mulai dikenal oleh hampir semua pecinta Timnas Merah Putih tetapi sebagai number one enemy atau musuh nomor satu.
Selengkapnya...
Labels:
David ML Tobing,
lambang garuda,
Timnas Indonesia
Lambang Garuda di Kostum Timnas Digugat
Kostum Timnas Indonesia |
Apa alasan David menggugat kostum Timnas? "Hal itu melanggar UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan," kata David di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa siang.
Dalam Pasal 52 dijelaskan lambang negara dapat digunakan sebagai lencana atau atribut pejabat negara, pejabat pemerintah, atau WNI yang mengemban tugas negara di luar negeri.
"Nah, sekarang apakah bertanding termasuk dalam kategori itu," tambah dia.
Dijelaskan David, lambang negara di kostum Timnas ada di dua tempat. Berupa emblem Garuda di dada kiri dan watermark Garuda yang memanjang dari dada hingga perut bagian atas.
David mengajukan lima pihak sebagai tergugat. Tergugat pertama adalah Presiden.
"Presiden kan meninjau langsung pada saat latihan, harusnya ia melihat lambang itu. Presiden harusnya bertindak, mengambil tindakan," jelas David.
Tergugat kedua adalah Mendiknas, yang merupakan pihak yang memiliki otoritas dan kewenangan untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis.
Sementara, tergugat ketiga adalah Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga. "Tergugat 1 sampai 3 pada dasarnya mengetahui dan menyadari penggunaan lambang negara yang telah dilakukan Tergugat 5, Nike," kata David.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dijadikan tergugat keempat.
Sementara, produsen kostum Timnas, Nike dijadikan tergugat lima. "Karena membuat dan memasarkan kostum Timnas Indonesia yang menggunakan lambang negara," tambah David.
Dalam gugatannya, David meminta PN Jakarta Pusat memerintahkan Presiden, Mendiknas, dan Menegpora melarang dan melakukan pengawasan seksama penggunaan lambang negara.
Juga, "Menghukum PSSI untuk menghentikan pemakaian lambang negara di seluruh kostum," kata David.
PSSI dan pihak Nike juga diminta merevisi dan atau mengakhiri perjanjian PSSI dan Nike yang mengatur penggunaan lambang negara.
"Juga menghukum Nike menghentikan produksi dan menarik peredaran kostum Timnas," kata David.
Dalam gugatannya, David juga meminta putusan ini dapat terlebih dahulu meski ada bantahan, banding, kasasi, dan upaya hukum lainnya.
"Gugatan ini dilayangkan hari ini supaya saat Timnas bertanding di semifinal tidak pakai lambang negara," tambah dia. Nah kalau ada yang belum tahu wajah David ML Tobing ini dia fotonya.
David ML Tobing |
Labels:
David ML Tobing,
Indonesia,
kostum timnas,
lambang garuda,
Piala AFF
Monday, December 13, 2010
Hajar Bologna 3-0, Milan Mantap di Puncak
Laga di kandang lawan menghadapi tekanan tifosi tuan rumah tidak menghalangi Milan untuk menampilkan permainan gemilang. Laga yang di helat di stadion Renato Dall'Ara menghadapi tuang rumah Bologna Milan berhasil mengang dengan tiga gol tanpa balas alias 3-0 dan Milan mengokohkan posisinya di puncak klasemen Seri A. Dalam laga yang dihelat di Renato Dall'Ara, Minggu (12/12/2010) malam WIB, Milan meraih gol-golnya lewat Kevin Prince Boateng, Robinho dan Zlatan Ibrahimovic.
Raihan tiga poin ini membuat Il Diavolo Rosso menjauh dari para pesaingnya di puncak Seri A dengan 36 poin, unggul enam angka dari peringkat kedua Napoli. Sementara Bologna bergeming di posisi ke-16 dengan 17 poin.
Jalannya pertandingan
Laga berjalan sembilan menit Milan berhasil membuka keunggulan. Ibra yang mengirimkan umpan ke kotak penalti dengan mudah dimaksimalkan Boateng yang masuk di antara dua pemain belakang Bologna dan melepaskan tembakan voli keras yang merobek gawang Emiliano Viviano.
Selanjutnya tembakan keras Andrea Pirlo belum menemui sasaran setelah melayang di atas mistar. Pada menit ke-35 Milan menggandakan skor jadi 2-0 setelah Robinho yang memanfaatkan bola terobosan Boateng, sambil berlari dari penjagaan Esposito melepaskan tembakan ke tiang dekat tanpa mampu dihadang Viviano.
Ibra nyaris mencetak gol ketiga Milan andaikan setelah lepas dari perangkap offside, tembakan kerasnya dari dalam kotak penalti tak dijinakkan Viviano. Sesaat sebelum turun minum sepakan Gianluca Zambrotta masih menghantam mistar gawang Bologna.
Pada menit ke-60 Ibra akhirnya mampu menjebol gawang Viviano. Diawali umpan daerah Pirlo, Ibra yang berlari kemudian menyepak bola dari kotak penalti dan bersarang di pojok kanan jala Viviano.
Bologna sebenarnya punya kesempatan memperkecil keadaan namun hadiah penalti dibuang sia-sia oleh Marco Di Vaio. Sepakan Di Vaio yang mengarah ke pojok kiri gawang mampu ditepis dengan baik oleh Christian Abbiati.
Hingga peluit panjang berbunyi, skor 3-0 tetap bertahan.
Susunan pemain
Bologna: Viviano; Esposito, Britos, Moras, Morleo; Casarini, Mudingayi, Della Rocca (Meggiorini 46); Buscè (Ekdal 46), Ramirez (Gimenez 76), Di Vaio
Milan: Abbiati; Abate, Nesta, Bonera, Zambrotta (Antonini 57); Gattuso (Strasser 53), Pirlo, Ambrosini; Boateng (Seedorf 72); Ibrahimovic, Robinho
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Raihan tiga poin ini membuat Il Diavolo Rosso menjauh dari para pesaingnya di puncak Seri A dengan 36 poin, unggul enam angka dari peringkat kedua Napoli. Sementara Bologna bergeming di posisi ke-16 dengan 17 poin.
Jalannya pertandingan
Laga berjalan sembilan menit Milan berhasil membuka keunggulan. Ibra yang mengirimkan umpan ke kotak penalti dengan mudah dimaksimalkan Boateng yang masuk di antara dua pemain belakang Bologna dan melepaskan tembakan voli keras yang merobek gawang Emiliano Viviano.
Selanjutnya tembakan keras Andrea Pirlo belum menemui sasaran setelah melayang di atas mistar. Pada menit ke-35 Milan menggandakan skor jadi 2-0 setelah Robinho yang memanfaatkan bola terobosan Boateng, sambil berlari dari penjagaan Esposito melepaskan tembakan ke tiang dekat tanpa mampu dihadang Viviano.
Ibra nyaris mencetak gol ketiga Milan andaikan setelah lepas dari perangkap offside, tembakan kerasnya dari dalam kotak penalti tak dijinakkan Viviano. Sesaat sebelum turun minum sepakan Gianluca Zambrotta masih menghantam mistar gawang Bologna.
Pada menit ke-60 Ibra akhirnya mampu menjebol gawang Viviano. Diawali umpan daerah Pirlo, Ibra yang berlari kemudian menyepak bola dari kotak penalti dan bersarang di pojok kanan jala Viviano.
Bologna sebenarnya punya kesempatan memperkecil keadaan namun hadiah penalti dibuang sia-sia oleh Marco Di Vaio. Sepakan Di Vaio yang mengarah ke pojok kiri gawang mampu ditepis dengan baik oleh Christian Abbiati.
Hingga peluit panjang berbunyi, skor 3-0 tetap bertahan.
Susunan pemain
Bologna: Viviano; Esposito, Britos, Moras, Morleo; Casarini, Mudingayi, Della Rocca (Meggiorini 46); Buscè (Ekdal 46), Ramirez (Gimenez 76), Di Vaio
Milan: Abbiati; Abate, Nesta, Bonera, Zambrotta (Antonini 57); Gattuso (Strasser 53), Pirlo, Ambrosini; Boateng (Seedorf 72); Ibrahimovic, Robinho
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Labels:
Bologna,
Milan pimpin klasemen,
Seri A
Thursday, December 09, 2010
Allegri Kecewa Milan Bermain Tanpa Motivasi
Kekalahan memalukan dari Ajax 0-2 di kandang sendiri jelas membuat kecewa pelatih Massimiliano Allegri, lebih kecewa lagi karena pada pertandingan terakhir fase grup Milan bermain tanpa motivasi dan dibuat kewalahan oleh permainan cantik Ajax Amsterdam yang memiliki motivasi tinggi supaya bisa menjadi peringkat tiga terbaik dan berhak berlaga di Liga Europa.
Milan sudah memastikan tiket ke babak 16 besar sebagai runner up Grup G saat menjamu Ajax, Kamis (9/12/2010) dinihari WIB. Sebaliknya Ajax butuh dapat poin demi mengamankan keikutsertaan mereka di Liga Europa.
Di atas lapangan, Ajax tampil sangat meyakinkan. Skuad besutan Frank De Boer secara konsisten terus menekan pertahanan tuan rumah dan menciptakan banyak peluang. Meski akhirnya menang 2-0, Luis Suarez dkk sesungguhnya bisa mencetak gol lebih banyak lagi.
Kondisi sebaliknya terjadi di pihak Milan. Meski tak turun dengan kekuatan terbaik, Rossoneri seperti tak bisa mengimbangi permainan tamunya. Andrea Pirlo cs dibuat kewalahan oleh kecepatan dan permainan taktis Ajax.
"Di belakang hasil ini adalah kurangnya motivasi, tapi itu tak berarti kami bisa bermain seperti ini. Kami tak seharusnya menunjukkan performa seperti itu. Kami seharusnya bisa tampil dengan berbeda" seru Allegri di Football Italia.
Hasil tersebut membuat Milan menelan dua kekalahan di fase knock out ini, setelah sebelumnya juga tunduk dengan skor sama dalam lawatan ke Real Madrid.
Penampilan Milan jauh membaik saat Zlatan Ibrahimovic masuk di pertengahan babak kedua. Meski mampu menciptakan banyak peluang, striker asal Swedia itu tak bisa menjebol gawang lawan untuk setidaknya mencetak gol yang memperkecil ketinggalan.
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Milan sudah memastikan tiket ke babak 16 besar sebagai runner up Grup G saat menjamu Ajax, Kamis (9/12/2010) dinihari WIB. Sebaliknya Ajax butuh dapat poin demi mengamankan keikutsertaan mereka di Liga Europa.
Di atas lapangan, Ajax tampil sangat meyakinkan. Skuad besutan Frank De Boer secara konsisten terus menekan pertahanan tuan rumah dan menciptakan banyak peluang. Meski akhirnya menang 2-0, Luis Suarez dkk sesungguhnya bisa mencetak gol lebih banyak lagi.
Kondisi sebaliknya terjadi di pihak Milan. Meski tak turun dengan kekuatan terbaik, Rossoneri seperti tak bisa mengimbangi permainan tamunya. Andrea Pirlo cs dibuat kewalahan oleh kecepatan dan permainan taktis Ajax.
"Di belakang hasil ini adalah kurangnya motivasi, tapi itu tak berarti kami bisa bermain seperti ini. Kami tak seharusnya menunjukkan performa seperti itu. Kami seharusnya bisa tampil dengan berbeda" seru Allegri di Football Italia.
Hasil tersebut membuat Milan menelan dua kekalahan di fase knock out ini, setelah sebelumnya juga tunduk dengan skor sama dalam lawatan ke Real Madrid.
Penampilan Milan jauh membaik saat Zlatan Ibrahimovic masuk di pertengahan babak kedua. Meski mampu menciptakan banyak peluang, striker asal Swedia itu tak bisa menjebol gawang lawan untuk setidaknya mencetak gol yang memperkecil ketinggalan.
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Milan Kalah 0-2 dari Ajax
Bermain tanpa motivasi karena sudah lolos dari fase grup Milan harus menerima kekalahan keduanya di Liga Champions musim ini. Ajax Amsterdam berhasil mempermalukan AC Milan dengan skor 0-2 dalam laga terakhir fase grup Liga Champions. Kemenangan di San Siro, Kamis (9/12/2010) dinihari WIB memberi Ajax tiket ke Liga Europa.
Sudah memastikan lolos sebagai runner up Grup G, Milan memang tidak turun dengan kekuatan terbaiknya. Selain mencadangkan Zlatan Ibrahimovic dan tak menyertakan Alessandro Nesta, Rossoneri juga menurunkan Ronaldinho sebagai starter dan gawang dijaga oleh kiper kedua Marco Amelia.
Keputusan tersebut harus dibayar mahal oleh Milan karena mereka tak mampu mengimbangi permainan Ajax, yang tampil sangat naik dalam laga tersebut. Dua gol yang dilesakkan Demy De Zeeuw dan Toby Alderweireld memaksa Diavolo Rosso menelan kekalahan keduanya di Liga Champions musim ini.
Buat Ajax, kemenangan ini punya arti penting karena mereka berhak menyudahi fase grup sebagai penghuni posisi tiga dengan poin tujuh. Hasil tersebut memastikan didapatnya tiket ke Liga Europa.
Jalannya Pertandingan
Gawang Milan sudah terancam saat laga baru berjalan lima menit, sepakan Luis Suarez dari tepi kotak penalti diblok dengan baik oleh Marco Amelia. Melalui sayap Ajax kembali menekan tuan rumah, dari sudut yang sama seperti Suares, di menit 11 tendangan Sulejmani ditepis ke luar lapangan oleh Amelia.
Tak banyak yang bisa dilakukan Milan untuk mengimbangi kecepatan dan permainan menyerang Ajax. Amelia pun dipaksa jatuh bangun mengamankan gawangnya saat menepis sepakan jarak jauh Christian Eriksen. Sebelumnya Eriksen juga membahayakan gawang Milan saat sepakan kerasnya bisa dihandang Daniele Bonera.
Suarez kembali merepotkan barisan belakang Milan saat dia menusuk dari sisi kiri kotak penalti. Berhasil melewati Andrea Pirlo, sang striker terjatuh di dalam kotak terlarang. Klaim penalti Suarez tak diacuhkan wasit, dia justru dapat kartu kuning.
Milan akhirnya punya peluang pertamanya di menit 37, saat tandukan Ronaldino menyongsong umpan diagonal Robinho masih terjangkau kiper Maarten Stekelenburg. Momen tersebut menjadi semacam kebangkitan Rossoneri karena dalam beberapa menit berikutnya mereka punya peluang melalui Ronaldinho dan Robinho.
Di awal babak kedua kembali Milan dapat tekanan. Umpan terobosan yang dilepas Eriksen berhasil dikejar Sulejmani di dalam kotak penalti, nama yang disebut terakhir kemudian terjatuh dalam perebutan bola dengan Amelia. Wasit mengeluarkan kartu kuning namun tak menunjuk titik putih, Sulejmani dianggap melakukan diving.
Terus tertekan, gawang AC Milan akhirnya bobol di menit 57. Me-rebound sepakan De Jong yang sebelumnya diblok Mario Yepes, tendangan ke arah kanan yang dilepaskan Demy de Zeeuw masuk ke gawang dan mengubah kedudukan menjadi 1-0.
Sembilan menit berselang Ajax berhasil mencetak gol keduanya. Menari-nari di dalam kotak penalti dan melewati dua pemain Milan, Suarez kemudian menodorkan bola pada Alderweireld. Sepakan dari luar kotak penalti yang dilepaskan Alderweireld mengarah ke dalam sudut gawang Amelia.
Zlatan Ibrahimovic, yang masuk tak lama setelah Milan kebobolan gol pertama, nyaris memperkecil ketinggalan saat sepakannya harus dihalau kiper Stekelenburg sambil menjatuhkan diri.
Masuknya striker Swedia itu secara signifikan menambah daya gempur Milan. Beberapa peluang berhasil dibuat Ibra, salah satunya adalah tendangan akrobatik sambil menjatuhkan diri, meski upaya tersebut tak membuahkan hasil karena bola masih melayang tipis di atas sasaran.
Melalui Suarez Ajax nyaris menambah golnya. Menipu bek Milan di kotak penalti, sepakan striker Uruguay itu dari dalam kotak pnalti dengan gemilang diblok Amelia.
Skor 0-2 untuk keunggulan Ajax bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.
Susunan Pemain
Milan: Amelia; Bonera, Thiago Silva, Yepes, Antonini; Flamini (Boateng 26), Pirlo, Ambrosini (Ibrahimovic 64); Robinho (Merkel 77), Seedorf, Ronaldinho
Ajax: Stekelenburg; Van der Wiel, Alderweireld, Vertonghen, Emanuelson; Enoh, Eriksen, De Zeeuw (Lindgren 83); Suarez (Tainio 93), S De Jong (El Hamdaoui 85), Sulejmani
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Sudah memastikan lolos sebagai runner up Grup G, Milan memang tidak turun dengan kekuatan terbaiknya. Selain mencadangkan Zlatan Ibrahimovic dan tak menyertakan Alessandro Nesta, Rossoneri juga menurunkan Ronaldinho sebagai starter dan gawang dijaga oleh kiper kedua Marco Amelia.
Keputusan tersebut harus dibayar mahal oleh Milan karena mereka tak mampu mengimbangi permainan Ajax, yang tampil sangat naik dalam laga tersebut. Dua gol yang dilesakkan Demy De Zeeuw dan Toby Alderweireld memaksa Diavolo Rosso menelan kekalahan keduanya di Liga Champions musim ini.
Buat Ajax, kemenangan ini punya arti penting karena mereka berhak menyudahi fase grup sebagai penghuni posisi tiga dengan poin tujuh. Hasil tersebut memastikan didapatnya tiket ke Liga Europa.
Jalannya Pertandingan
Gawang Milan sudah terancam saat laga baru berjalan lima menit, sepakan Luis Suarez dari tepi kotak penalti diblok dengan baik oleh Marco Amelia. Melalui sayap Ajax kembali menekan tuan rumah, dari sudut yang sama seperti Suares, di menit 11 tendangan Sulejmani ditepis ke luar lapangan oleh Amelia.
Tak banyak yang bisa dilakukan Milan untuk mengimbangi kecepatan dan permainan menyerang Ajax. Amelia pun dipaksa jatuh bangun mengamankan gawangnya saat menepis sepakan jarak jauh Christian Eriksen. Sebelumnya Eriksen juga membahayakan gawang Milan saat sepakan kerasnya bisa dihandang Daniele Bonera.
Suarez kembali merepotkan barisan belakang Milan saat dia menusuk dari sisi kiri kotak penalti. Berhasil melewati Andrea Pirlo, sang striker terjatuh di dalam kotak terlarang. Klaim penalti Suarez tak diacuhkan wasit, dia justru dapat kartu kuning.
Milan akhirnya punya peluang pertamanya di menit 37, saat tandukan Ronaldino menyongsong umpan diagonal Robinho masih terjangkau kiper Maarten Stekelenburg. Momen tersebut menjadi semacam kebangkitan Rossoneri karena dalam beberapa menit berikutnya mereka punya peluang melalui Ronaldinho dan Robinho.
Di awal babak kedua kembali Milan dapat tekanan. Umpan terobosan yang dilepas Eriksen berhasil dikejar Sulejmani di dalam kotak penalti, nama yang disebut terakhir kemudian terjatuh dalam perebutan bola dengan Amelia. Wasit mengeluarkan kartu kuning namun tak menunjuk titik putih, Sulejmani dianggap melakukan diving.
Terus tertekan, gawang AC Milan akhirnya bobol di menit 57. Me-rebound sepakan De Jong yang sebelumnya diblok Mario Yepes, tendangan ke arah kanan yang dilepaskan Demy de Zeeuw masuk ke gawang dan mengubah kedudukan menjadi 1-0.
Sembilan menit berselang Ajax berhasil mencetak gol keduanya. Menari-nari di dalam kotak penalti dan melewati dua pemain Milan, Suarez kemudian menodorkan bola pada Alderweireld. Sepakan dari luar kotak penalti yang dilepaskan Alderweireld mengarah ke dalam sudut gawang Amelia.
Zlatan Ibrahimovic, yang masuk tak lama setelah Milan kebobolan gol pertama, nyaris memperkecil ketinggalan saat sepakannya harus dihalau kiper Stekelenburg sambil menjatuhkan diri.
Masuknya striker Swedia itu secara signifikan menambah daya gempur Milan. Beberapa peluang berhasil dibuat Ibra, salah satunya adalah tendangan akrobatik sambil menjatuhkan diri, meski upaya tersebut tak membuahkan hasil karena bola masih melayang tipis di atas sasaran.
Melalui Suarez Ajax nyaris menambah golnya. Menipu bek Milan di kotak penalti, sepakan striker Uruguay itu dari dalam kotak pnalti dengan gemilang diblok Amelia.
Skor 0-2 untuk keunggulan Ajax bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.
Susunan Pemain
Milan: Amelia; Bonera, Thiago Silva, Yepes, Antonini; Flamini (Boateng 26), Pirlo, Ambrosini (Ibrahimovic 64); Robinho (Merkel 77), Seedorf, Ronaldinho
Ajax: Stekelenburg; Van der Wiel, Alderweireld, Vertonghen, Emanuelson; Enoh, Eriksen, De Zeeuw (Lindgren 83); Suarez (Tainio 93), S De Jong (El Hamdaoui 85), Sulejmani
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Wednesday, December 08, 2010
Dua Penalti Bambang Menangkan Indonesia
Perubahan strategi timnas Indonesia pada saat menghadapi Thailand membuat seluruh publik tanah air ketar ketir. Meskipun hanya melakukan perubahan starting line up hanya tiga pemain dari starting line up dua pertandingan sebelumnya dengan mengistirahatkan Firman Utina, Hamka Hamzah dan Ahmad Bustomi, tetapi pelatih Riedl menerapkan strategi yang berbeda yaitu lebih mengutamakan pertahanan dan hanya mengandalkan serangan balik sehingga lebih memberi kesempatan kepada Thailand mengembangkan permainan.
Tetapi meskipun demikian pelatih cukup jeli dalam melakukan pergantian pemain pada babak kedua sehingga Indonesia bisa membalikkan keadaan dari tertinggal 0-1 menjadi berbalik unggul 10 menit sebelum laga usai. Dan yang menjadi bintang dalam pertandingan melawan Thailand adalah striker senior Bambang Pamungkas yang sukses melakukan dua eksekusi penalti dan mengkonversinya menjadi dua gol keunggulan Indonesia. Dengan mengawali pertandingan dari bangku cadangan, Bambang Pamungkas tampil sebagai pahlawan Indonesia saat bersua Thailand. Dua gol Bepe dari titik penalti membawa Indonesia menang 2-1.
Bermain di depan puluhan ribu pendukungnya sendiri di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (7/12/2010), Indonesia tertinggal lewat gol Suree Sukha di menit 69.
Bambang yang baru dimainkan di menit 58 menggantikan Irfan Bachdim tampil sebagai pahlawan dengan dua penaltinya yang meluncur mulus ke gawang Thailand di menit 80 dan 88.
Kemenangan ini membuat Indonesia mencatat hasil sempurna selalu menang dari tiga pertandingan dan mengoleksi angka sembilan. Sedangkan Thailand tersisih karena dengan nilai dua, mereka kalah bersaing dengan Malaysia.
Di pertandingan lain yang berlangsung bersamaan di Palembang, Malaysia tampil meyakinkan dengan melipat Laos dengan skor 5-1. Dengan nilai empat, Malaysia melenggang sebagai runner-up.
Jalannya pertandingan
Indonesia sempat menguasai pertandingan di 10 menit pertama. Di menit kelima, tendangan sudut Tony Sucipto disambut Muhammad Roby dengan tandukannya, tapi arahnya melebar.
Setelahnya, Thailand lebih menguasai permainan. Menit 14, sodoran Kirait Keawsombut yang ditujukan kepada Datsakorn Thonglao dipotong kiper Markus Horison di dekat gawang Indonesia.
Setelah rehat, Thailand kian mendominasi di babak kedua. Di menit 50, Thailand nyaris mencetak gol saat sebuah tendangan keras sudah melewati hadangan Markus, tetapi diusir Maman Abdurachman di mulut gawang.
Tiga menit berselang, Indonesia ganti mengancam. Kali ini, dari umpan lambung Eka Ramdani, Cristian Gonzales menyontek bola ke gawang Thailand, tetapi arahnya tipis di kiri tiang Sinthaweechai Hathairattanakool.
Thailand kembali membuat peluang di menit 55. Kali ini, tendangan salto nan spektakuler dari Keawsombut gagal menjadi gol karena Markus dengan cekatan menepis bola.
Keawsombut secara konsisten menjadi momok pertahanan Indonesia. Di menit 64, Keawsombut kembali melakukan tendangan salto, tetapi karena tendangannya kali ini lemah, Markus mudah saja menjinakannya.
Thailand akhirnya berhasil unggul saat laga memasuki menit 69. Mendapat umpan kepala Keawsombut, sepakan deras Suree Sukha menjebol gawang Markus. Indonesia 0, Thailand 1.
Masuknya Arif Suyono menggantikan Okto Maniani setelah gol itu membuat permainan Indonesia lebih hidup. Perlahan, tim Garuda menekan pertahanan tim tamu.
Penalti! Di menit 79, Gonzales dijatuhkan oleh Panupong Wongsa dan wasit tak ayal menunjuk titik penalti. Sebelum dijatuhkan, sontekan Gonzales menyambut umpan Eka membentur tiang Thailand.
Bambang Pamungkas yang baru masuk ke lapangan di menit 58 menggantikan Irfan Bachdim sukses mengecoh Hathairattanakool dan membawa Indonesia menyamakan skor jadi 1-1.
Di menit 86, Indonesia kembali mendapat penalti saat tendangan Arif Suyono mengenai tangan Wongsa. Selain penalti, wasit juga mengusir Wongsa karena telah menerima dua kartu kuning.
Bambang yang kembali dipercaya jadi algojo mengarahkan bola ke sudut yang sama dengan penalti pertamanya dan gol! Indonesia berbalik unggul 2-1 atas Thailand!
Di menit-menit akhir, Thailand mencoba menyelamatkan peluangnya dengan bermain agresif. Namun hingga peluit panjang berbunyi, tidak ada gol tambahan yang tercipta dari kedua kubu.
Susunan Pemain
Indonesia: 1-Markus Horison (g), 2-Mohammad Nasuha, 16-Muhammad Roby, 3-Zulkifli Syukur, 22-Muhammad Ridwan, 5-Maman Abdurahman (C), 6-Tony Sucipto, 8-Eka Ramdani (Ahmad Bustomi, 83'), 10-Oktovianus Maniani (Arif Suyono, 69'), 17-Irfan Haarys Bachdim (Bambang Pamungkas, 59'), 9-Christian Gonzales
Thailand: 18-Sinthaweechai Hathairattanakool (g), 2-Suree Sukha (Sunchao Nutnum, 76'), 3-Nattahaphong Samana, 5-Suttinun Phukhom, 6-Nataporn Phanrit (C), 7-Datsakorn Thonglao (Therdsak Chaiman, 67') 10-Teerasil Dangda, 11-Rangsan Vivatchaichok, 20-Panupong Wongsa, 25-Kirati Keawsombut (Sarayoot Chaikamdee, 72'), 28-Naruphol Ar-Romsawa
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Tetapi meskipun demikian pelatih cukup jeli dalam melakukan pergantian pemain pada babak kedua sehingga Indonesia bisa membalikkan keadaan dari tertinggal 0-1 menjadi berbalik unggul 10 menit sebelum laga usai. Dan yang menjadi bintang dalam pertandingan melawan Thailand adalah striker senior Bambang Pamungkas yang sukses melakukan dua eksekusi penalti dan mengkonversinya menjadi dua gol keunggulan Indonesia. Dengan mengawali pertandingan dari bangku cadangan, Bambang Pamungkas tampil sebagai pahlawan Indonesia saat bersua Thailand. Dua gol Bepe dari titik penalti membawa Indonesia menang 2-1.
Bermain di depan puluhan ribu pendukungnya sendiri di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (7/12/2010), Indonesia tertinggal lewat gol Suree Sukha di menit 69.
Bambang yang baru dimainkan di menit 58 menggantikan Irfan Bachdim tampil sebagai pahlawan dengan dua penaltinya yang meluncur mulus ke gawang Thailand di menit 80 dan 88.
Kemenangan ini membuat Indonesia mencatat hasil sempurna selalu menang dari tiga pertandingan dan mengoleksi angka sembilan. Sedangkan Thailand tersisih karena dengan nilai dua, mereka kalah bersaing dengan Malaysia.
Di pertandingan lain yang berlangsung bersamaan di Palembang, Malaysia tampil meyakinkan dengan melipat Laos dengan skor 5-1. Dengan nilai empat, Malaysia melenggang sebagai runner-up.
Jalannya pertandingan
Indonesia sempat menguasai pertandingan di 10 menit pertama. Di menit kelima, tendangan sudut Tony Sucipto disambut Muhammad Roby dengan tandukannya, tapi arahnya melebar.
Setelahnya, Thailand lebih menguasai permainan. Menit 14, sodoran Kirait Keawsombut yang ditujukan kepada Datsakorn Thonglao dipotong kiper Markus Horison di dekat gawang Indonesia.
Setelah rehat, Thailand kian mendominasi di babak kedua. Di menit 50, Thailand nyaris mencetak gol saat sebuah tendangan keras sudah melewati hadangan Markus, tetapi diusir Maman Abdurachman di mulut gawang.
Tiga menit berselang, Indonesia ganti mengancam. Kali ini, dari umpan lambung Eka Ramdani, Cristian Gonzales menyontek bola ke gawang Thailand, tetapi arahnya tipis di kiri tiang Sinthaweechai Hathairattanakool.
Thailand kembali membuat peluang di menit 55. Kali ini, tendangan salto nan spektakuler dari Keawsombut gagal menjadi gol karena Markus dengan cekatan menepis bola.
Keawsombut secara konsisten menjadi momok pertahanan Indonesia. Di menit 64, Keawsombut kembali melakukan tendangan salto, tetapi karena tendangannya kali ini lemah, Markus mudah saja menjinakannya.
Thailand akhirnya berhasil unggul saat laga memasuki menit 69. Mendapat umpan kepala Keawsombut, sepakan deras Suree Sukha menjebol gawang Markus. Indonesia 0, Thailand 1.
Masuknya Arif Suyono menggantikan Okto Maniani setelah gol itu membuat permainan Indonesia lebih hidup. Perlahan, tim Garuda menekan pertahanan tim tamu.
Penalti! Di menit 79, Gonzales dijatuhkan oleh Panupong Wongsa dan wasit tak ayal menunjuk titik penalti. Sebelum dijatuhkan, sontekan Gonzales menyambut umpan Eka membentur tiang Thailand.
Bambang Pamungkas yang baru masuk ke lapangan di menit 58 menggantikan Irfan Bachdim sukses mengecoh Hathairattanakool dan membawa Indonesia menyamakan skor jadi 1-1.
Di menit 86, Indonesia kembali mendapat penalti saat tendangan Arif Suyono mengenai tangan Wongsa. Selain penalti, wasit juga mengusir Wongsa karena telah menerima dua kartu kuning.
Bambang yang kembali dipercaya jadi algojo mengarahkan bola ke sudut yang sama dengan penalti pertamanya dan gol! Indonesia berbalik unggul 2-1 atas Thailand!
Di menit-menit akhir, Thailand mencoba menyelamatkan peluangnya dengan bermain agresif. Namun hingga peluit panjang berbunyi, tidak ada gol tambahan yang tercipta dari kedua kubu.
Susunan Pemain
Indonesia: 1-Markus Horison (g), 2-Mohammad Nasuha, 16-Muhammad Roby, 3-Zulkifli Syukur, 22-Muhammad Ridwan, 5-Maman Abdurahman (C), 6-Tony Sucipto, 8-Eka Ramdani (Ahmad Bustomi, 83'), 10-Oktovianus Maniani (Arif Suyono, 69'), 17-Irfan Haarys Bachdim (Bambang Pamungkas, 59'), 9-Christian Gonzales
Thailand: 18-Sinthaweechai Hathairattanakool (g), 2-Suree Sukha (Sunchao Nutnum, 76'), 3-Nattahaphong Samana, 5-Suttinun Phukhom, 6-Nataporn Phanrit (C), 7-Datsakorn Thonglao (Therdsak Chaiman, 67') 10-Teerasil Dangda, 11-Rangsan Vivatchaichok, 20-Panupong Wongsa, 25-Kirati Keawsombut (Sarayoot Chaikamdee, 72'), 28-Naruphol Ar-Romsawa
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Labels:
Indonesia menang,
Indonesia Semifinal,
Juara Grup,
Piala AFF
Monday, December 06, 2010
Jadi Idola, Irfan Bachdim Wujudkan Mimpi
Penampilan ciamik Irfan Bachdim berbuah pujian dari fans timnas Indonesia. Irfan Bachdim sukses menyihir puluhan ribu suporter Indonesia yang datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno saat tim nasional Indonesia melumat Laos 6-0, Sabtu 4 Desember 2010.
Setelah mencetak gol perdananya bersama tim nasional Indonesia saat menekuk Malaysia 5-1 pada laga pertama Grup A Piala AFF 2010, Irfan kembali mendapat kepercayaan dari pelatih Alfred Riedl untuk menjadi starter saat melawan Laos.
Kepercayaan itu tidak disia-siakan oleh Irfan. Striker 22 tahun keturunan Belanda tersebut sukses menyumbang satu gol pada pertandingan ini.
Irfan berhasil memanfaatkan kesalahan pemain belakang Laos dalam mengantisipasi bola dan dengan mudah menceploskan bola ke gawang Laos pada menit ke-62.
Usai gol tersebut puluhan ribu suporter Indonesia langsung meneriakkan nama 'Irfan Bachdim, Irfan Bachdim' untuk memuji penampilan striker Persema Malang tersebut.
Usai pertandingan Irfan mengaku mendapat perasaan yang luar biasa mendapat pujian dari suporter yang memadati SUGBK.
"Sungguh luar biasa. Ini impian masa kecil saya. Bermain di stadion yang penuh, mencetak gol dan suporter meneriakkan nama saya. Impian saya menjadi kenyataan," ujar Bachdim saat usai pertandingan melawan Laos.
Selengkapnya...
Setelah mencetak gol perdananya bersama tim nasional Indonesia saat menekuk Malaysia 5-1 pada laga pertama Grup A Piala AFF 2010, Irfan kembali mendapat kepercayaan dari pelatih Alfred Riedl untuk menjadi starter saat melawan Laos.
Kepercayaan itu tidak disia-siakan oleh Irfan. Striker 22 tahun keturunan Belanda tersebut sukses menyumbang satu gol pada pertandingan ini.
Irfan berhasil memanfaatkan kesalahan pemain belakang Laos dalam mengantisipasi bola dan dengan mudah menceploskan bola ke gawang Laos pada menit ke-62.
Usai gol tersebut puluhan ribu suporter Indonesia langsung meneriakkan nama 'Irfan Bachdim, Irfan Bachdim' untuk memuji penampilan striker Persema Malang tersebut.
Usai pertandingan Irfan mengaku mendapat perasaan yang luar biasa mendapat pujian dari suporter yang memadati SUGBK.
"Sungguh luar biasa. Ini impian masa kecil saya. Bermain di stadion yang penuh, mencetak gol dan suporter meneriakkan nama saya. Impian saya menjadi kenyataan," ujar Bachdim saat usai pertandingan melawan Laos.
Selengkapnya...
Labels:
Indonesia,
Irfan Bachdim,
Merah Putih,
Piala AFF
Sunday, December 05, 2010
Hajar Brescia 3-0 Milan Cappolista
Bahagia sekali melihat AC Milan kembali menjauhkan jaraknya dari para pesaing untuk terus berada di puncak klasemen Seri A. Hasil tersebut didapat Rossoneri setelah menundukkan Brescia dengan skor 3-0.
Dalam pertandingan yang dilangsungkan di San Siro, Minggu (5/12/2010) dinihari WIB Milan memborong ketiga golnya di babak pertama. Kevin Prince Boateng membuka keunggulan sebelum digandakan Robinho dan ditutup Zlatan Ibrahimovic.
Tambahan tiga poin ini mengantar Milan sementara kembali menjauhi pesaing-pesaingnya di puncak klasemen. Dengan poin 33, Rossoneri unggul tiga angka dari Lazio di urutan dua. Sementara Brescia tertahan di urutan 18 dengan total poin berjumlah 12.
Jalannya Pertandingan
Di depan pendukungnya, Milan tak perlu waktu lama untuk membuka keunggulan. Memanfaatkan umpan yang dilepaskan Zlatan Ibrahimovic, Kevin Prince Boateng berhasil menceploskan bola ke dalam gawang meski dalam kawalan pemain lawan. Ini merupakan gol pertama Boateng buat Milan di Seri A.
Melalui kerjasama Robinho dan Zlatan Ibrahimovic, Milan terus menggedor pertahanan tamunya demi mencari gol kedua. Namun justru gawang Cristian Abbiati yang dapat ancaman di menit 16 saat tendangan akrobat Andrea Caracciolo tepat mengarah ke pelukan Abbiatti.
Lewat aksinya di menit 27, Robinho berhasil menembus masuk pertahanan Brescia. Namun upayanya mencetak gol tak membuahkan hasil karena bola sepakannya cuma membentur sisi luar gawang.
Semenit berselang Robinho benar-benar mencetak gol yang mengubah kedudukan menjadi 2-0. Gol tersebut terjadi akibat kesalahan Hetemaj yang mencoba melakukan backpass, Robinho pun dengan mudah mencetak gol kelimanya buat Milan dari jarak dekat.
Belum hilang kegembiraan Rosoneri, sebuah gol lain lahir ke gawang Brescia. Kali ini Ibra yang menjadi goal scorer-nya setelah dia melewati Gilberto Martinez dan melepaskan tendangan keras yang mengarah ke sudut gawang. 3-0 Milan unggul.
Lewat sebuah kesalahan pemain Brescia kembali Milan punya peluang bikin gol. Tim tamu beruntung karena kali ini upaya Robinho me-rebound tendangan gagal Boateng terhalang bek lawan.
Di babak kedua tekanan yang dilakukan Milan tidak menurun. Bahkan Gennaro Gattuso sempat memiliki peluang bikin gol saat upayanya mengeksekusi sodoran bola dari Robinho berhasil digagalkan Martinez.
Ibra kembali memiliki peluang saat dia berusaha menyambar bola pantul hasil tendangan Ignazio Abate. Atraksi overhead kick yang dia lakukan tak membuahkan hasil yang diinginkan karena si kulit bundar arahnya masih melenceng dari sasaran.
Massimilliano Allegri memasukkan Ronaldinho saat pertandingan tersisa 20 menit untuk menggantikan Ibra. Gelandang serang asal Brasil itu langsung dapat peluang, meski kemudian gagal berujung gol karena tendangan kaki kirinya menyambut umpan silang Abate masih melenceng.
Peluang terakhir Milan memperbesar keunggulan datang dari kerjasama Gattuso dengan Mathieu Flamini. Berhasil mengejar umpan terobosan, tendangan jarak jauh gelandang asal Prancis itu sama sekali tak membahayakan gawang kiper Sereni.
Susunan Pemain
Milan: Abbiati; Abate, Nesta (Yepes 46), Thiago Silva, Zambrotta; Gattuso, Pirlo, Ambrosini (Flamini 63); Boateng; Ibrahimovic (Ronaldinho 69), Robinho
Brescia: Sereni; Zebina, Bega, Martinez; Berardi, Vass (Budel 66), Hetemaj, DaprelĂ ; Diamanti, Kone (Eder 58); Caracciolo
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Dalam pertandingan yang dilangsungkan di San Siro, Minggu (5/12/2010) dinihari WIB Milan memborong ketiga golnya di babak pertama. Kevin Prince Boateng membuka keunggulan sebelum digandakan Robinho dan ditutup Zlatan Ibrahimovic.
Tambahan tiga poin ini mengantar Milan sementara kembali menjauhi pesaing-pesaingnya di puncak klasemen. Dengan poin 33, Rossoneri unggul tiga angka dari Lazio di urutan dua. Sementara Brescia tertahan di urutan 18 dengan total poin berjumlah 12.
Jalannya Pertandingan
Di depan pendukungnya, Milan tak perlu waktu lama untuk membuka keunggulan. Memanfaatkan umpan yang dilepaskan Zlatan Ibrahimovic, Kevin Prince Boateng berhasil menceploskan bola ke dalam gawang meski dalam kawalan pemain lawan. Ini merupakan gol pertama Boateng buat Milan di Seri A.
Melalui kerjasama Robinho dan Zlatan Ibrahimovic, Milan terus menggedor pertahanan tamunya demi mencari gol kedua. Namun justru gawang Cristian Abbiati yang dapat ancaman di menit 16 saat tendangan akrobat Andrea Caracciolo tepat mengarah ke pelukan Abbiatti.
Lewat aksinya di menit 27, Robinho berhasil menembus masuk pertahanan Brescia. Namun upayanya mencetak gol tak membuahkan hasil karena bola sepakannya cuma membentur sisi luar gawang.
Semenit berselang Robinho benar-benar mencetak gol yang mengubah kedudukan menjadi 2-0. Gol tersebut terjadi akibat kesalahan Hetemaj yang mencoba melakukan backpass, Robinho pun dengan mudah mencetak gol kelimanya buat Milan dari jarak dekat.
Belum hilang kegembiraan Rosoneri, sebuah gol lain lahir ke gawang Brescia. Kali ini Ibra yang menjadi goal scorer-nya setelah dia melewati Gilberto Martinez dan melepaskan tendangan keras yang mengarah ke sudut gawang. 3-0 Milan unggul.
Lewat sebuah kesalahan pemain Brescia kembali Milan punya peluang bikin gol. Tim tamu beruntung karena kali ini upaya Robinho me-rebound tendangan gagal Boateng terhalang bek lawan.
Di babak kedua tekanan yang dilakukan Milan tidak menurun. Bahkan Gennaro Gattuso sempat memiliki peluang bikin gol saat upayanya mengeksekusi sodoran bola dari Robinho berhasil digagalkan Martinez.
Ibra kembali memiliki peluang saat dia berusaha menyambar bola pantul hasil tendangan Ignazio Abate. Atraksi overhead kick yang dia lakukan tak membuahkan hasil yang diinginkan karena si kulit bundar arahnya masih melenceng dari sasaran.
Massimilliano Allegri memasukkan Ronaldinho saat pertandingan tersisa 20 menit untuk menggantikan Ibra. Gelandang serang asal Brasil itu langsung dapat peluang, meski kemudian gagal berujung gol karena tendangan kaki kirinya menyambut umpan silang Abate masih melenceng.
Peluang terakhir Milan memperbesar keunggulan datang dari kerjasama Gattuso dengan Mathieu Flamini. Berhasil mengejar umpan terobosan, tendangan jarak jauh gelandang asal Prancis itu sama sekali tak membahayakan gawang kiper Sereni.
Susunan Pemain
Milan: Abbiati; Abate, Nesta (Yepes 46), Thiago Silva, Zambrotta; Gattuso, Pirlo, Ambrosini (Flamini 63); Boateng; Ibrahimovic (Ronaldinho 69), Robinho
Brescia: Sereni; Zebina, Bega, Martinez; Berardi, Vass (Budel 66), Hetemaj, DaprelĂ ; Diamanti, Kone (Eder 58); Caracciolo
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Labels:
Ibrahimovic,
Kevin Prince Boateng,
Milan menang,
Robinho
Indonesia Gunduli Laos 6-0
Tim Nasional Indonesia melanjutkan trend positif dalam pertandingan kedua Piala AFF 2010 dimana pada Sabtu 04/12 berhasil menggunduli Laos dengan 6-0 tanpa balas. Penampilan Indonesia yang impresif masih terlihat saat laga menghadapi Laos tersebut sehingga dari dua laga Timnas Indonesia sudah mencetak 11 gol dan hanya kebobolan 1 gol saat mengalahkan Laos 6-0 dan mengalahkan Malaysia 5-1 pada laga pertama. Tim nasional Indonesia memastikan melaju ke babak semifinal Piala AFF 2010. Kemenangan ini membuat Merah Putih tampil sebagai juara grup dan akan menantang runner up Grup B.
Meski masih menyisakan satu laga kontra Thailand, poin sempurna enam dari dua laga yang telah dilakoni membuat tim besutan Alfred Riedl dipastikan tampil sebagai juara Grup A. Sedangkan satu jatah lagi akan diperebutkan Laos, Malaysia dan Thailand.
Bertanding dihadapan pendukungnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu 4 Desember 2010, Merah Putih langsung tampil agresif. Bahkan belum genap 10 menit, Mohammad Ridwan tercatat dua kali mengancam gawang Laos. Sayang tak satupun berbuah gol.
Serangan bergelombang Merah Putih hampir ternoda pada menit 10. Tendangan jarak jauh gelandang Kaysone Soukhavong hampir menjebol gawang Indonesia yang dikawal Markus Horison. Beruntung, bola hanya mampu membentur mistar gawang.
Pada menit 26, stadion bergemuruh setelah wasit Daud Abbas menunjuk titik putih setelah bek Laos Saynakhonevieng Phommpanya mengganjal Christian Gonzales di kotak penalti. Firman Utina yang maju sebagai algojo sukses mengelabui kiper Sengphachan Bounthisanh. Indonesia sementara memimpin 1-0 atas Laos.
Indonesia berhasil menggandakan keunggulan di menit 33 lewat aksi M Ridwan. Berawal dari blunder pertahanan Laos, Ridwan berhasil mencuri bola dan merangsek ke kotak penalti Laos.
Ridwan sempat kehilangan keseimbangan, namun sempat menyepak bola yang membentur bek Laos dan bola meluncur ke gawang sendiri. Skor 2-0 buat keunggulan Indonesia ini bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, pasukan Garuda tak mengendurkan serangan. Bahkan Firman Utina berhasil mencetak gol kedua di menit 50. Gelandang pengatur serangan Indonesia berhasil melepaskan tembakan menyusur ke sisi kanan gawang Laos yang gagal dihadang Sengphachan Bounthisanh. Indonesia unggul 3-0.
Pada menit 62, giliran Irfan Bachdim yang melahirkan petaka bagi Laos. Penyerang naturalisasi ini berhasil memanfaatkan umpan Christian Gonzales sebelum akhirnya mampu merubah kedudukan menjadi 4-0 buat keunggulan Indonesia.
Arif Suyono yang datang sebagai pemain pengganti kembali membuktikan kelasnya sebagai pemain supersub. Pada menit 76, Arif berhasil menyambar bola muntah hasil tembakan Hamka Hamzah. 5-0 buat keunggulan Merah Putih.
Dan pesta gol Indonesia ditutup dengan gol winger lincah Oktovianus Maniani pada menit 80. Putra Papua ini berhasil memanfaatkan umpan Bambang Pamungkas sebelum akhirnya menjebol gawang Laos.
Indonesia terus memburu gol. Namun hingga pertandingan usai skor 6-0 buat keunggulan Merah Putih tak berubah. Thailand akan menjadi ujian terakhir Indonesia di penyisihan grup pada Selasa 7 Desember 2010 mendatang.
Susunan Pemain
Indonesia: Markus Harison; Mohammad Nasuha, Zulkifli Syukur (Beny Wahyudi, 74'), Maman Abdurahman, Hamka Hamzah; Oktovianus Maniani, Firman Utina; Ahmad Bustomi, Muhamad Ridwan (Arif Suyono, 70') ; Cristian Gonzales (Bambang Pamungkas, 67'), Irfan Bachdim
Laos: Sengphachan Bounthisanh; Saynakhonevieng Phommpanya, Kitsada, Ketsada Souksavanh, Khamla Pinkeo (Soukhaphone, 54'); Lamnao Singto, Keoviengphet Lithideth, Kaysone Soukhavong, Konekham Inthammavong; Soukaphone Vongchiengkham (Kovanh, 54'), Khampheng Sayavutthi (Visay, 64')
Sumber : Vivanews
Selengkapnya...
Meski masih menyisakan satu laga kontra Thailand, poin sempurna enam dari dua laga yang telah dilakoni membuat tim besutan Alfred Riedl dipastikan tampil sebagai juara Grup A. Sedangkan satu jatah lagi akan diperebutkan Laos, Malaysia dan Thailand.
Bertanding dihadapan pendukungnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu 4 Desember 2010, Merah Putih langsung tampil agresif. Bahkan belum genap 10 menit, Mohammad Ridwan tercatat dua kali mengancam gawang Laos. Sayang tak satupun berbuah gol.
Serangan bergelombang Merah Putih hampir ternoda pada menit 10. Tendangan jarak jauh gelandang Kaysone Soukhavong hampir menjebol gawang Indonesia yang dikawal Markus Horison. Beruntung, bola hanya mampu membentur mistar gawang.
Pada menit 26, stadion bergemuruh setelah wasit Daud Abbas menunjuk titik putih setelah bek Laos Saynakhonevieng Phommpanya mengganjal Christian Gonzales di kotak penalti. Firman Utina yang maju sebagai algojo sukses mengelabui kiper Sengphachan Bounthisanh. Indonesia sementara memimpin 1-0 atas Laos.
Indonesia berhasil menggandakan keunggulan di menit 33 lewat aksi M Ridwan. Berawal dari blunder pertahanan Laos, Ridwan berhasil mencuri bola dan merangsek ke kotak penalti Laos.
Ridwan sempat kehilangan keseimbangan, namun sempat menyepak bola yang membentur bek Laos dan bola meluncur ke gawang sendiri. Skor 2-0 buat keunggulan Indonesia ini bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, pasukan Garuda tak mengendurkan serangan. Bahkan Firman Utina berhasil mencetak gol kedua di menit 50. Gelandang pengatur serangan Indonesia berhasil melepaskan tembakan menyusur ke sisi kanan gawang Laos yang gagal dihadang Sengphachan Bounthisanh. Indonesia unggul 3-0.
Pada menit 62, giliran Irfan Bachdim yang melahirkan petaka bagi Laos. Penyerang naturalisasi ini berhasil memanfaatkan umpan Christian Gonzales sebelum akhirnya mampu merubah kedudukan menjadi 4-0 buat keunggulan Indonesia.
Arif Suyono yang datang sebagai pemain pengganti kembali membuktikan kelasnya sebagai pemain supersub. Pada menit 76, Arif berhasil menyambar bola muntah hasil tembakan Hamka Hamzah. 5-0 buat keunggulan Merah Putih.
Dan pesta gol Indonesia ditutup dengan gol winger lincah Oktovianus Maniani pada menit 80. Putra Papua ini berhasil memanfaatkan umpan Bambang Pamungkas sebelum akhirnya menjebol gawang Laos.
Indonesia terus memburu gol. Namun hingga pertandingan usai skor 6-0 buat keunggulan Merah Putih tak berubah. Thailand akan menjadi ujian terakhir Indonesia di penyisihan grup pada Selasa 7 Desember 2010 mendatang.
Susunan Pemain
Indonesia: Markus Harison; Mohammad Nasuha, Zulkifli Syukur (Beny Wahyudi, 74'), Maman Abdurahman, Hamka Hamzah; Oktovianus Maniani, Firman Utina; Ahmad Bustomi, Muhamad Ridwan (Arif Suyono, 70') ; Cristian Gonzales (Bambang Pamungkas, 67'), Irfan Bachdim
Laos: Sengphachan Bounthisanh; Saynakhonevieng Phommpanya, Kitsada, Ketsada Souksavanh, Khamla Pinkeo (Soukhaphone, 54'); Lamnao Singto, Keoviengphet Lithideth, Kaysone Soukhavong, Konekham Inthammavong; Soukaphone Vongchiengkham (Kovanh, 54'), Khampheng Sayavutthi (Visay, 64')
Sumber : Vivanews
Selengkapnya...
Labels:
Christian Gonzales,
Indonesia menang,
Irfan Bachdim,
Piala AFF
Thursday, December 02, 2010
Debut Manis Irfan Bachdim dan Christian Gonzales di Piala AFF
Pertandingan resmi kompetitif di Piala AFF menjadi debut manis bagi pemain anyar timnas Indonesia Christian Gonzales dan Irfan Bachdim. Menghadapi Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno pada 01/12 kemarin benar-benar sebuah pertandingan yang special bagi keduanya. Permainan yang gemilang dari Gonzales dan Irfan Bachdim berbuah masing-masing sebuah gol. Gonzales mencetak gol di babak pertama yang membuat Indonesia leading 2-1 dan Irfan Bachdim mencetak gol pamungkas di masa injury time babak kedua sehingga Indonesia unggul telak 5-1.
Beberapa kali Gonzales merepotkan bek Malaysia dalam duel bola-bola atas dan sebagai tembok di lini depan. Sedangkan beberapa kali Irfan Bachdim melakukan pergerakan berbahaya dan melepaskan tembakan yang mengancam gawang Malaysia. Namun sebelum perhelatan Piala AFF 2010 yang baru kick-of Rabu (1/12/2010) kemarin, mungkin nama Irfan tak terlalu dikenal luas. Mungkin hanya segelintir yang ngeh dengan sosoknya, atau sekadar tahu sepintas lalu kalau ia merupakan satu dari sekian pemain keturunan Indonesia-Belanda. Irfan sendiri kini sudah bermain di 'Tanah Air' untuk membela klub Indonesia Super League Persema Malang yang meminangnya awal musim ini. Dengan ilmu sepak bola yang ia timba di Belanda, pemuda 22 tahun itu pun dengan cepat memberikan kesan bagus.
Setelah tampil apik bersama Persema, ia pun langsung mendapat tempat di tim utama klub asuhan pelatih Timo Scheumann itu. Performa Irfan juga mencuri perhatian Alfred Riedl yang menangani timnas. Ia pun lantas mendapat kesempatan berseragam 'Merah Putih'.
Debutnya diawali saat melawan Timor Leste dan dilanjutkan di laga versus Taiwan pertengahan bulan ini, keduanya dalam partai ujicoba. Meski tak mencetak gol, penampilan Irfan kala itu sepertinya cukup mengundang decak kagum dari Riedl.
Walhasil, Riedl memasangnya sebagai starter dalam laga perdana Grup A Piala AFF kontra Malaysia. Hasilnya? Irfan tampil cemerlang selama 90 menit laga dan turut menyumbang satu dari lima gol kemenangan Indonesia dalam partai yang berkesudahan 5-1 itu.
Duetnya dengan pemain naturalisasi Cristian Gonzales membuat pertahanan Malaysia kocar-kacir. Pergerakan Irfan yang dinamis hingga ke seluruh penjuru lapangan membuat para pemain 'Negeri Jiran' kerepotan menjaganya.
Lanjutkan permainan impresifmu Gonzales dan Irfan Bachdim.
Selengkapnya...
Beberapa kali Gonzales merepotkan bek Malaysia dalam duel bola-bola atas dan sebagai tembok di lini depan. Sedangkan beberapa kali Irfan Bachdim melakukan pergerakan berbahaya dan melepaskan tembakan yang mengancam gawang Malaysia. Namun sebelum perhelatan Piala AFF 2010 yang baru kick-of Rabu (1/12/2010) kemarin, mungkin nama Irfan tak terlalu dikenal luas. Mungkin hanya segelintir yang ngeh dengan sosoknya, atau sekadar tahu sepintas lalu kalau ia merupakan satu dari sekian pemain keturunan Indonesia-Belanda. Irfan sendiri kini sudah bermain di 'Tanah Air' untuk membela klub Indonesia Super League Persema Malang yang meminangnya awal musim ini. Dengan ilmu sepak bola yang ia timba di Belanda, pemuda 22 tahun itu pun dengan cepat memberikan kesan bagus.
Setelah tampil apik bersama Persema, ia pun langsung mendapat tempat di tim utama klub asuhan pelatih Timo Scheumann itu. Performa Irfan juga mencuri perhatian Alfred Riedl yang menangani timnas. Ia pun lantas mendapat kesempatan berseragam 'Merah Putih'.
Debutnya diawali saat melawan Timor Leste dan dilanjutkan di laga versus Taiwan pertengahan bulan ini, keduanya dalam partai ujicoba. Meski tak mencetak gol, penampilan Irfan kala itu sepertinya cukup mengundang decak kagum dari Riedl.
Walhasil, Riedl memasangnya sebagai starter dalam laga perdana Grup A Piala AFF kontra Malaysia. Hasilnya? Irfan tampil cemerlang selama 90 menit laga dan turut menyumbang satu dari lima gol kemenangan Indonesia dalam partai yang berkesudahan 5-1 itu.
Duetnya dengan pemain naturalisasi Cristian Gonzales membuat pertahanan Malaysia kocar-kacir. Pergerakan Irfan yang dinamis hingga ke seluruh penjuru lapangan membuat para pemain 'Negeri Jiran' kerepotan menjaganya.
Lanjutkan permainan impresifmu Gonzales dan Irfan Bachdim.
Selengkapnya...
Indonesia Gelontor Malaysia 5-1
Baru kali ini saya menyaksikan timnas Indonesia bermain impresif sehingga bisa menghajar musuh bebuyutan Malaysia dengan skor telak 5-1 pada pertandingan AFF Cup 2010. Pelatih Riedl tak memasang Bambang Pamungkas sebagai starter, sebagai gantinya ia menduetkan Christian Gonzales dengan Irfan Bachdim di lini depan. Pilihan ini terbukti jitu karena Christian terbukti mampu memenangi duel bola dengan bek Malaysia, sementara pergerakan Irfan begitu merepotkan pemain belakang Malaysia. Satu nama lagi yang pantas mendapatkan pujian adalah Oktavianus Maniani. Okto mampu melakukan tusukan dari sayap kiri dengan baik dan nyaris terus berlari sepanjang pertandingan.
Hasilnya lima gol pun bersarang di jala Malaysia. Christian dan Irfan sama-sama menciptakan satu gol pada debut mereka berseragam Merah Putih pada pertandingan resmi, sementara tiga lainnya disumbangkan M. Ridwan, Arief Suyono dan gol bunuh diri Mohamad Asrarudin.
Berkat kemenangan ini, Indonesia memimpin klasemen sementara Grup A dengan nilai 3. Posisi dua dan tiga ditempati oleh Thailand dan Laos yang sama-sama mengoleksi nilai satu.
Jalannya Pertandingan
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Rabu (1/12/2010) malam WIB, Indonesia langsung menekan sejak babak pertama dimulai. Namun Malaysia memberikan kejutan pada 'Tim Merah Putih'.
Sebuah umpan panjang dari lini belakang diterima oleh Mohamad Safee Bin Mohamad Ali di sisi kiri. Usai mengecoh Hamka Hamzah, ia melepaskan umpan kepada Norshahrul Idlan yang tak terkawal. Lewat satu sepakan kaki kanan, ia pun langsung melepaskan tendangan yang merobek jala kiper pengantin baru Markus Horison.
Namun, keunggulan Malaysia tak berlangsung lama. Pada menit 21, umpan Nasuha dari sisi kiri meluncur deras ke kotak penalti Malaysia. Ada Irfan Bachdim di sana, namun terkena kaki pemain Malaysia, Mohamad Asrarudin. Skor berubah 1-1.
Indonesia akhirnya berbalik unggul di menit 33 setelah bola di kaki pemain Malaysia direbut oleh Firman Utina. Firman pun langsung memberikan bola kepada Christian, yang usai menggiring bola sejenak, melepaskan tendangan kaki kiri dari luar kotak penalti dan gol. Skor berubah menjadi 2-1 untuk Indonesia.
Beruntung bagi Indonesia gol Malaysia di menit 40 dianulir oleh wasit karena pemain Malaysia Mohamad Safee yang menanduk bola tepat di depan gawang Markus sudah lebih dulu terperangkap offside.
Indonesia yang terus menekan kembali mendapatkan peluang emas di menit 42. Irfan yang tengah berada di dalam kawalan pemain Malaysia, melepaskan tendangan canon kaki kanan dari luar kotak penalti. Tapi sayang bola hasil sepakan Irfan masih melebar di sisi kanan gawang Malaysia.
Indonesia memperbesar keunggulan beberapa menit setelah babak kedua dimulai. Umpan satu-dua antara M. Ridwan dan Ahmad Bustomi diselesaikan dengan baik oleh Riidwan. Sepakannya dari dalam kotak penalti tak bisa dihalau kiper Malaysia, Mohamad Sharbinee. Indonesia unggul 3-1.
Unggul dua gol membuat Indonesia terus menekan pertahanan Malaysia. Pada menit 58, sebuah kerjasama apik antara Okto Maniani dan Firman Utina diselesaikan Christian Gonzales dengan sebuah sepakan kaki kiri.
Sial bagi Christian, tendangannya bisa ditepis oleh Sharbinee. Bola muntah sempat diincar Irfan Bachdim, tapi penyerang bernomor 17 itu sudah lebih dulu terperangkap offside.
Satu peluang lagi diciptakan Indonesia pada menit 61. Sial bagi Indonesia, tendangan M. Nasuha dari sisi kiri lapangan masih menyamping tipis di sisi kanan gawang Malaysia.
Irfan memiliki kans bagus di menit 63. Ia melepaskan tendangan voli dari luar kotak penalti, tapi Sharbinee berhasil membloknya.
Okto Maniani benar-benar tampil brilian di sayap kiri Indonesia. Pada menit 74, pergerakannya di sisi lapangan dilanjutkan dengan operan matang kepada Christian Gonzales. Nama terakhir, usai mempertahankan bola dari bek-bek Malaysia, mengirim operan kepada Irfan Bachdim di sisi kanan.
Irfan pun langsung melepaskan tendangan keras kaki kanan. namun masih bisa dihalau oleh Sharbinee.
Dua menit berselang, gol keempat Indonesia pun lahir. Berawal dari umpan lambung dari sisi kiri pertahanan Indonesia, bola yang jatuh di kaki bek Malaysia gagal dikuasai dengan baik. Arief Suyono yang baru masuk menggantikan M. Ridwan dengan cepat menyambar bola tersebut.
Setelah mengontrol sejenak, Arief pun melepaskan tendangan kaki kanan yang keras dan membuat Sharbinee kembali memungut bola dari jalanya.
Irfan akhirnya mencatatkan diri ke dalam daftar pencetak gol dalam pertandingan ini pada menit 90. Gol kelima Indonesia ini diawali umpan silang Okto dari sisi kiri, dan berusaha dijangkau Bambang Pamungkas namun gagal tetapi disambar dengan baik oleh Irfan yang berada di tiang jauh dan gol 5-1 untuk keunggulan Indonesia dan hasil ini tetap tidak berubah sampai pertandingan berakhir.
Susunan pemain :
Indonesia : Markus Horison (g), Zulkifly Sukur, M. Nasuha, Hamka Hamzah, Maman Abdulrahman, M. Ridwan / Arif Suyono, Firman Utina(c), Ahmad Bustomi / Toni Sucipto, Oktovianus Maniani, Irfan Bachdim, Christian Gonzales / Bambang Pamungkas
Malaysia : Sharbinee (g), Mohd Razman / Mohd Ashaari, Muslim Ahmad, Mohd Fadhli, Mohd Asrarudin / Mohd Sabree, Abdul Shukur / Amar Rohidan, S. Kunanlan, Safiq Rahim (c), Mohd Zainal, Idlan Talaha, Mohd Safee Sali
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Hasilnya lima gol pun bersarang di jala Malaysia. Christian dan Irfan sama-sama menciptakan satu gol pada debut mereka berseragam Merah Putih pada pertandingan resmi, sementara tiga lainnya disumbangkan M. Ridwan, Arief Suyono dan gol bunuh diri Mohamad Asrarudin.
Berkat kemenangan ini, Indonesia memimpin klasemen sementara Grup A dengan nilai 3. Posisi dua dan tiga ditempati oleh Thailand dan Laos yang sama-sama mengoleksi nilai satu.
Jalannya Pertandingan
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Rabu (1/12/2010) malam WIB, Indonesia langsung menekan sejak babak pertama dimulai. Namun Malaysia memberikan kejutan pada 'Tim Merah Putih'.
Sebuah umpan panjang dari lini belakang diterima oleh Mohamad Safee Bin Mohamad Ali di sisi kiri. Usai mengecoh Hamka Hamzah, ia melepaskan umpan kepada Norshahrul Idlan yang tak terkawal. Lewat satu sepakan kaki kanan, ia pun langsung melepaskan tendangan yang merobek jala kiper pengantin baru Markus Horison.
Namun, keunggulan Malaysia tak berlangsung lama. Pada menit 21, umpan Nasuha dari sisi kiri meluncur deras ke kotak penalti Malaysia. Ada Irfan Bachdim di sana, namun terkena kaki pemain Malaysia, Mohamad Asrarudin. Skor berubah 1-1.
Indonesia akhirnya berbalik unggul di menit 33 setelah bola di kaki pemain Malaysia direbut oleh Firman Utina. Firman pun langsung memberikan bola kepada Christian, yang usai menggiring bola sejenak, melepaskan tendangan kaki kiri dari luar kotak penalti dan gol. Skor berubah menjadi 2-1 untuk Indonesia.
Beruntung bagi Indonesia gol Malaysia di menit 40 dianulir oleh wasit karena pemain Malaysia Mohamad Safee yang menanduk bola tepat di depan gawang Markus sudah lebih dulu terperangkap offside.
Indonesia yang terus menekan kembali mendapatkan peluang emas di menit 42. Irfan yang tengah berada di dalam kawalan pemain Malaysia, melepaskan tendangan canon kaki kanan dari luar kotak penalti. Tapi sayang bola hasil sepakan Irfan masih melebar di sisi kanan gawang Malaysia.
Indonesia memperbesar keunggulan beberapa menit setelah babak kedua dimulai. Umpan satu-dua antara M. Ridwan dan Ahmad Bustomi diselesaikan dengan baik oleh Riidwan. Sepakannya dari dalam kotak penalti tak bisa dihalau kiper Malaysia, Mohamad Sharbinee. Indonesia unggul 3-1.
Unggul dua gol membuat Indonesia terus menekan pertahanan Malaysia. Pada menit 58, sebuah kerjasama apik antara Okto Maniani dan Firman Utina diselesaikan Christian Gonzales dengan sebuah sepakan kaki kiri.
Sial bagi Christian, tendangannya bisa ditepis oleh Sharbinee. Bola muntah sempat diincar Irfan Bachdim, tapi penyerang bernomor 17 itu sudah lebih dulu terperangkap offside.
Satu peluang lagi diciptakan Indonesia pada menit 61. Sial bagi Indonesia, tendangan M. Nasuha dari sisi kiri lapangan masih menyamping tipis di sisi kanan gawang Malaysia.
Irfan memiliki kans bagus di menit 63. Ia melepaskan tendangan voli dari luar kotak penalti, tapi Sharbinee berhasil membloknya.
Okto Maniani benar-benar tampil brilian di sayap kiri Indonesia. Pada menit 74, pergerakannya di sisi lapangan dilanjutkan dengan operan matang kepada Christian Gonzales. Nama terakhir, usai mempertahankan bola dari bek-bek Malaysia, mengirim operan kepada Irfan Bachdim di sisi kanan.
Irfan pun langsung melepaskan tendangan keras kaki kanan. namun masih bisa dihalau oleh Sharbinee.
Dua menit berselang, gol keempat Indonesia pun lahir. Berawal dari umpan lambung dari sisi kiri pertahanan Indonesia, bola yang jatuh di kaki bek Malaysia gagal dikuasai dengan baik. Arief Suyono yang baru masuk menggantikan M. Ridwan dengan cepat menyambar bola tersebut.
Setelah mengontrol sejenak, Arief pun melepaskan tendangan kaki kanan yang keras dan membuat Sharbinee kembali memungut bola dari jalanya.
Irfan akhirnya mencatatkan diri ke dalam daftar pencetak gol dalam pertandingan ini pada menit 90. Gol kelima Indonesia ini diawali umpan silang Okto dari sisi kiri, dan berusaha dijangkau Bambang Pamungkas namun gagal tetapi disambar dengan baik oleh Irfan yang berada di tiang jauh dan gol 5-1 untuk keunggulan Indonesia dan hasil ini tetap tidak berubah sampai pertandingan berakhir.
Susunan pemain :
Indonesia : Markus Horison (g), Zulkifly Sukur, M. Nasuha, Hamka Hamzah, Maman Abdulrahman, M. Ridwan / Arif Suyono, Firman Utina(c), Ahmad Bustomi / Toni Sucipto, Oktovianus Maniani, Irfan Bachdim, Christian Gonzales / Bambang Pamungkas
Malaysia : Sharbinee (g), Mohd Razman / Mohd Ashaari, Muslim Ahmad, Mohd Fadhli, Mohd Asrarudin / Mohd Sabree, Abdul Shukur / Amar Rohidan, S. Kunanlan, Safiq Rahim (c), Mohd Zainal, Idlan Talaha, Mohd Safee Sali
Sumber : Detiksport
Selengkapnya...
Labels:
Christian Gonzales,
Indonesia menang,
Irfan Bachdim
Subscribe to:
Posts (Atom)